Jakarta (ANTARA) - Ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menjadi satu-satunya pebulu tangkis Indonesia yang bakal berangkat ke Olimpiade Tokyo tanpa bekal turnamen pemanasan yang kompetitif sebagai ajang uji coba menuju pesta olahraga terakbar sejagad yang akan dimulai 23 Juli itu.

Penampilan terakhir Kevin/Marcus di ajang internasional adalah All England 2020. Namun mereka gagal menambah gelar juara ganda putra usai ditaklukkan lawan terberatnya asal Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe pada partai final.

Sejak saat itu, tak ada lagi turnamen yang diikuti Kevin/Marcus maupun pebulu tangkis elite lainnya setelah Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) memutuskan menunda dan membatalkan seluruh turnamen bulu tangkis pada sisa musim 2020 karena pandemi COVID-19.

BWF baru mampu menggelar lagi kejuaraan pada awal Januari tahun ini lewat rangkaian turnamen Asia yang berlangsung tiga pekan di Bangkok, Thailand.

Ada tiga turnamen yang digelar secara beruntun, yaitu dua kejuaraan berlevel BWF Super 1000, Yonex dan Toyota Thailand Open, dan BWF World Tour Finals 2020, turnamen yang hanya bisa diikuti delapan peringkat teratas dari masing-masing nomor.

Sayangnya, Kevin/Marcus harus melewatkan ketiga turnamen tersebut karena Kevin dinyatakan terinfeksi COVID-19 akhir Desember 2020.


 

Kevin/Marcus sebetulnya dijadwalkan turun di turnamen Super 300 German Open 2021 pada 9-14 Maret. Namun panitia dan BWF memutuskan untuk membatalkan turnamen sehingga memaksa comeback Kevin/Marcus harus tertunda lebih lama.

Penantian Kevin/Marcus terpenuhi dalam All England 2021, 17-21 Maret lalu. Turnamen itu menjadi ajang besar pertama yang menjadi target mereka untuk merebut gelar juara setelah gagal pada edisi tahun lalu. Pasangan berjulukan ”Minions” itu menjuarai ajang bergengsi tersebut pada 2017 dan 2018.

Namun tak ada yang menyangka, kemenangan Kevin/Marcus di babak pertama harus berakhir dramatis kala tim Indonesia digiring keluar dari arena karena kedapatan satu pesawat dengan orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 dalam penerbangan dari Istanbul, Turki ke Birmingham, Inggris. Sesuai ketentuan Badan Layanan Kesehatan (NHS) Inggris, tim Indonesia diwajibkan menjalani isolasi mandiri 10 hari.

Kevin/Marcus kian kehilangan kesempatannya untuk merasakan atmosfer pertandingan maupun membaca peta kekuatan lawan di Olimpiade Tokyo ketika BWF dan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) mengumumkan penundaan turnamen Super 750 Malaysia Open 2021 yang sedianya digelar 25-30 Mei.

Tak kurang dari satu pekan, Singapura mengikuti langkah Malaysia untuk membatalkan Singapore Open 2021 yang sedianya dijadwalkan 1-6 Juni. Turnamen BWF Super 500 itu merupakan turnamen penutup dari seluruh rangkaian babak kualifikasi menuju Olimpiade.

Meski vakum lebih dari satu tahun, itu nyatanya tidak mempengaruhi posisi Kevin/Marcus sebagai ganda putra nomor satu dunia sekaligus memastikan satu tempat ke Olimpiade 2020 Tokyo.

Kevin/Marcus lolos kualifikasi ke Tokyo karena menempati posisi delapan besar klasemen Road to Tokyo, yang merupakan batas aman ke Olimpiade.


 

Kevin/Marcus telah mengikuti 16 turnamen kualifikasi dan mengumpulkan 106.853 poin mengungguli senior mereka di pelatnas, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dengan koleksi 96.753 poin dari 17 turnamen yang diikuti.

Kevin/Marcus mampu mempertahankan posisi nomor satu dunia sejak 16 Maret 2017 hingga sekarang.

Hasil itu didapat berkat raihan prestasi mereka bisa dibilang cukup mentereng. Dalam empat tahun terakhir, Kevin/Marcus sudah mengoleksi 28 gelar juara turnamen bergengsi.

Pada 2016, Kevin/Marcus mengantongi empat gelar. Lalu pada 2017, mereka mendulang enam gelar juara, termasuk All England.

Sementara pada 2018, The Minions sukses meraih delapan gelar juara di turnamen reguler plus satu medali emas di ajang Asian Games 2018 Jakarta-Palembang hingga dianugerahi penghargaan BWF Best Male Player of the Year dua tahun beruntun pada 2017 dan 2018.

Pada 2019, Minions menjadi pemain ganda putra paling dominan dengan mengantungi delapan gelar juara, termasuk turnamen Super 1000 Indonesia Open dan China Open.

Sementara pada 2020, mereka hanya mencatatkan satu gelar juara di ajang BWF World Tour Super 500. Indonesia Masters 2020 sebelum turun di All England 2020.

Namun dari sekian banyak gelar yang diraih, Kevin/Marcus belum pernah sekali pun mencicipi manisnya podium utama Kejuaraan Dunia. Pencapaian terbaik Minions hanya mampu menembus babak perempat final saat Kejuaraan Dunia 2018 di China.

Sementara pada Kejuaraan Dunia 2019 di Basel, Swiss, Minions tersingkir prematur setelah kalah oleh pasangan Korea Selatan Chou SolGyu/Seo Seungjae di putaran kedua.

Berkat rentetan prestasi itu, Kevin/Marcus masuk dalam jajaran daftar anak muda berprestasi versi Forbes 30 Under 30 Asia untuk kategori hiburan dan olahraga zona Asia Pasifik.

Dengan sederet prestasi yang telah diraih, tantangan Kevin/Marcus selanjutnya adalah bagaimana mereka membuktikan status mereka sebagai pemain nomor satu dunia saat debut di ajang tertinggi Olimpiade nanti dan melanjutkan tradisi satu emas Olimpiade bagi Indonesia.


 

Tetap siap menatap Olimpiade

Sebagai pasangan debutan di Olimpiade, Kevin/Marcus mengaku ingin menikmati penampilannya dan berusaha untuk tidak terlalu menggebu-gebu.

“Ini Olimpiade pertama saya. Jadi ya dinikmati saja, dijalani saja. Yang penting berusaha. Lawan terberat kan mengalahkan diri sendiri dan saya tidak mau menyesal. Saya mau memberikan yang terbaik di setiap kesempatan,” kata Kevin, 29 Juni.

Meski tanpa turnamen pemanasan yang kompetitif, Kevin/Marcus mengaku sudah siap mental menatap Olimpiade 2020 Tokyo.

Pasangan peraih medali emas Asian Games 2018 itu mengatakan bahwa persiapan menuju Olimpiade sudah mencapai 80 persen.

“Persiapan cukup baik, sudah 80 persen. Sekarang kami sudah mulai masuk ke latihan pola permainan karena sudah dekat ke jadwal berangkat," ujar Marcus.

Sementara itu, Kevin merasa bahwa persaingan di Olimpiade Tokyo tidak akan mudah, terlebih dia tidak bisa memprediksi kemampuan lawan.

“Kami sudah lama tidak bertanding, kami tidak tahu lawan berkembang seperti apa. Jadi sebenarnya semua 50:50, sama-sama tidak tahu kekuatan masing-masing," ujar Kevin.

"Semua lawan sama, merata, (persaingan) bakal ramai. Olimpiade juga tekanannya berat," kata Marcus menimpali.

Kendati begitu, Kevin dan Marcus yakin program latihan di Pelatnas sudah cukup menjadi bekal mereka menghadapi Olimpiade meski sebetulnya belum terlalu puas dengan hasil yang didapat, terutama dalam turnamen simulasi Olimpiade Tokyo. Apalagi Kevin/Marcus ditargetkan bisa membawa pulang medali emas Olimpiade. Diakui Marcus, target tersebut menjadi beban tersendiri.

"Faktor paling penting adalah menjaga mental dan tekanan. Harus bisa kendalikan emosinya. Kami ditarget emas tapi tidak ada yang jamin bisa dapat kan? Jadi sebisa mungkin dijaga hatinya agar tidak menggebu-gebu, nanti takutnya malah kepikiran dan kalah," tutur Marcus.


 

Biodata singkat:

Nama: Kevin Sanjaya Sukamuljo

Tempat, tanggal lahir: Banyuwangi, 2 Agustus 1995

Nama: Marcus Fernaldi Gideon

Tempat, tanggal lahir: Jakarta, 9 Maret 1991
 

Daftar prestasi Kevin/Marcus musim 2018-2020:

Daihatsu Indonesia Masters 2020 (Super 500)
Fuzhou China Open 2019 (Super 750)
French Open 2019 (Super 750)
Denmark Open 2019 (Super 750)
China Open 2019 (Super 1000)
Japan Open 2019 (Super 750)
Blibli Indonesia Open 2019 (Super 1000)
Daihatsu Indonesia Masters 2019 (Super 500)
Malaysia Masters 2019 (Super 500)
Hong Kong Open 2018 (Super 500)
Fuzhou China Open Open 2018 (Super 750)
Denmark Open 2018 (Super 750)
Japan Open 2018 (Super 750)
Asian Games 2018
Blibli Indonesia Open 2018 (Super 1000)
All England 2018 (Super 1000)
India Open 2018 (Super 500)
Daihatsu Indonesia Masters 2018 (Super 500)

Pewarta : Shofi Ayudiana
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024