Palu (ANTARA) - Para petugas medis Rumah Sakit Madani Palu, Sulawesi Tengah terpaksa merawat pasien COVID-19 di tenda darurat karena tempat tidur yang disediakan pihak rumah sakit tersebut, saat ini telah terpakai semua.
Direktur Rumah Sakit Madani Palu dr Nirwansyah Parampasi di Palu, Selasa, mengatakan pihaknya menyediakan 120 tempat tidur, namun saat ini pasien COVID-19 yang dirawat berjumlah 158 orang.
Kondisi itu membuat rumah sakit kelebihan kapasitas tempat tidur untuk menampung pasien COVID-19.
“Sudah dari satu minggu yang lalu kami merawat pasien di tenda. Sampai tadi malam sudah ada empat pasien yang ditempatkan di tenda darurat,” katanya.
Nirwan menjelaskan tenda bantuan yang disediakan pemerintah itu hanya mampu menampung pasien 10 orang. Tempat itupun hanya digunakan apabila keadaan sudah darurat.
Selain itu, pihak Rumah Sakit Madani juga mengaku kekurangan ruangan ICU (Intensive Care Unit) untuk merawat pasien COVID-19. Meski sudah ditambah kapasitas tempatnya, ruangan selalu penuh, sementara itu masih banyak pasien yang membutuhkan perawatan darurat.
“Ruangan ICU kita hanya delapan, itu sudah penuh semua, padahal yang membutuhkan ruang ICU di tempat isolasi biasa itu ada lima pasien lagi,” katanya
Terjadinya lonjakan kasus pasien COVID-19 membuat pihaknya kewalahan, tak hanya menyangkut tenaga kesehatan, tetapi juga obat-obatan dan oksigen yang sudah terbatas.
“Saya butuh sehari 100 tabung oksigen, tapi kadang hanya dapatnya 70, jadi pintar-pintarnya kita saja untuk mengefisiensi tabung oksigen,” ujarnya.
Direktur Rumah Sakit Madani Palu dr Nirwansyah Parampasi di Palu, Selasa, mengatakan pihaknya menyediakan 120 tempat tidur, namun saat ini pasien COVID-19 yang dirawat berjumlah 158 orang.
Kondisi itu membuat rumah sakit kelebihan kapasitas tempat tidur untuk menampung pasien COVID-19.
“Sudah dari satu minggu yang lalu kami merawat pasien di tenda. Sampai tadi malam sudah ada empat pasien yang ditempatkan di tenda darurat,” katanya.
Nirwan menjelaskan tenda bantuan yang disediakan pemerintah itu hanya mampu menampung pasien 10 orang. Tempat itupun hanya digunakan apabila keadaan sudah darurat.
Selain itu, pihak Rumah Sakit Madani juga mengaku kekurangan ruangan ICU (Intensive Care Unit) untuk merawat pasien COVID-19. Meski sudah ditambah kapasitas tempatnya, ruangan selalu penuh, sementara itu masih banyak pasien yang membutuhkan perawatan darurat.
“Ruangan ICU kita hanya delapan, itu sudah penuh semua, padahal yang membutuhkan ruang ICU di tempat isolasi biasa itu ada lima pasien lagi,” katanya
Terjadinya lonjakan kasus pasien COVID-19 membuat pihaknya kewalahan, tak hanya menyangkut tenaga kesehatan, tetapi juga obat-obatan dan oksigen yang sudah terbatas.
“Saya butuh sehari 100 tabung oksigen, tapi kadang hanya dapatnya 70, jadi pintar-pintarnya kita saja untuk mengefisiensi tabung oksigen,” ujarnya.