Luwuk, Sulteng (ANTARA) - Kelompok binaan Joint Operating Body Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori) berhasil membuat produk disinfektan dan handsanitizer herbal. Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) membuat kelompok binaan JOB Tomori yang terletak di Kecamatan Batui Selatan, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah itu, fokus membuat inovasi dari bahan alami.
Bermodalkan pengetahuan melalui pelatihan yang diberikan JOB Tomori kepada puluhan kelompok herbal, yang mayoritas adalah ibu-ibu rumah tangga, kemudian lahirlah inovasi baru yakni, disinfektan yang terbuat dari bahan alami. Hasil produksi disinfektan berbahan herbal tersebut kemudian diberi nama Simontok, yang merupakan akronim dari Siri Lemon Tanpa Bahan Kimia.
“Semangat awal kami memproduksi simontok ini adalah bagaimana membantu sesama masyarakat untuk menangkal penyebaran virus corona," kata Marinah, selaku Ketua Kelompok Cahaya Berkah mitra binaan JOB Tomori, Sabtu, 14 Agustus 2021.
Marinah mengungkapkan keberhasilan mereka membuat disinfektan dari bahan alami itu muncul berkat adanya pelatihan dari JOB Tomori beberapa waktu lalu.
"Karena diawal pandemi terjadi kelangkaan handsanitizer dan disinfektan di pasaran, yang membuat harganya juga ikut naik tinggi. Karena kondisi itu, kami kemudian tergerak membuat disinfektan alami ini,” kata Marinah.
Senada, Santi, Ketua Kelompok Navu Pakuli, juga salah satu kelompok binaan JOB Tomori mengungkapkan bahwa pembuatan Simontok sangat sederhana.
Cukup sediakan bahan-bahan alami antara lain; daun sirih, air perasan lemon nipis dan air. Daun sirih yang sudah diiris tipis-tipis, lalu siram dengan air panas kemudian di campur dengan air perasan lemon nipis.
Campuran tersebut di kukus selama kurang lebih 30 menit, lalu didinginkan serta disaring. Maka jadilah produk disinfektan herbal.
Kelompok binaan JOB Tomori saat merlihatkan proses produksi disinfektan dan handsanitizer herbal buatan mereka ke tim JOB Tomori, Sabtu (14/8/2021). [ANTARA/ HO- JOB Tomori]
Relation, Security & ComDev Manager JOB Tomori, Agus Sudaryanto, mengatakan untuk memastikan produk yang dihasilkan kelompok binaan JOB Tomori aman untuk digunakan, maka melalui kemitraan dengan perusahaan, produk simontok ini telah dilakukan uji labolatorium pada PT. Sucofindo pada 13 Juli 2020.
Itu untuk memastikan kandungan yang dihasilkan dari olahan produk alami tersebut.
“Hasil uji laboratorium menunjukan bahwa produk Simontok aman dan layak dijadikan antiseptic/ disinspektan, bahkan aman digunakan sebagai handsanitiser,” jelas Agus Sudaryanto.
Atas hasil inovasi tersebut, Camat Batui Selatan, I Made Brata, memberikan apresiasinya karena produk Simontok sangat bermanfaat bagi masyarakat di tengah badai pandemi covid-19.
Pemerintah kecamatan, kata dia, sangat berterimakasih atas sumbangsih yang telah diberikan management JOB Tomori kepada masyarakat.
Untuk itu, Pemerintah Kecamatan Batui Selatan dikatakan siap memberikan dukungan penuh demi kelancaran operasi produksi perusahaan.
“Kami sangat berterimakasih kepada JOB Tomori yang telah berkontribusi kepada masyarakat kabupaten Banggai pada umumnya dan khususnya kepada masyarakat Kecamatan Batui Selatan, semoga apa yang sudah di perbuat selama ini terus di tingkatkan, apalagi dalam kondisi pandemic saat ini, JOB Tomori tetap peduli dengan masyarakat,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Sekolah SMAN 1 Batui, Faika Alsan, saat digelar program Tomori Mengajar untuk memberikan pelatihan sekaligus praktek cara membuat disinfektan herbal.
“Di tengah situasi pandemi saat ini, langkah JOB Tomori bersama kelompok herbal binaan memberikan pelatihan cara pembuatan disinfektan kepada dewan guru dan para siswa sangat tepat. Sehingga kami menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada JOB Tomori atas kontribusinya kepada masyarakat,” tutupnya.*
Bermodalkan pengetahuan melalui pelatihan yang diberikan JOB Tomori kepada puluhan kelompok herbal, yang mayoritas adalah ibu-ibu rumah tangga, kemudian lahirlah inovasi baru yakni, disinfektan yang terbuat dari bahan alami. Hasil produksi disinfektan berbahan herbal tersebut kemudian diberi nama Simontok, yang merupakan akronim dari Siri Lemon Tanpa Bahan Kimia.
“Semangat awal kami memproduksi simontok ini adalah bagaimana membantu sesama masyarakat untuk menangkal penyebaran virus corona," kata Marinah, selaku Ketua Kelompok Cahaya Berkah mitra binaan JOB Tomori, Sabtu, 14 Agustus 2021.
Marinah mengungkapkan keberhasilan mereka membuat disinfektan dari bahan alami itu muncul berkat adanya pelatihan dari JOB Tomori beberapa waktu lalu.
"Karena diawal pandemi terjadi kelangkaan handsanitizer dan disinfektan di pasaran, yang membuat harganya juga ikut naik tinggi. Karena kondisi itu, kami kemudian tergerak membuat disinfektan alami ini,” kata Marinah.
Senada, Santi, Ketua Kelompok Navu Pakuli, juga salah satu kelompok binaan JOB Tomori mengungkapkan bahwa pembuatan Simontok sangat sederhana.
Cukup sediakan bahan-bahan alami antara lain; daun sirih, air perasan lemon nipis dan air. Daun sirih yang sudah diiris tipis-tipis, lalu siram dengan air panas kemudian di campur dengan air perasan lemon nipis.
Campuran tersebut di kukus selama kurang lebih 30 menit, lalu didinginkan serta disaring. Maka jadilah produk disinfektan herbal.
Relation, Security & ComDev Manager JOB Tomori, Agus Sudaryanto, mengatakan untuk memastikan produk yang dihasilkan kelompok binaan JOB Tomori aman untuk digunakan, maka melalui kemitraan dengan perusahaan, produk simontok ini telah dilakukan uji labolatorium pada PT. Sucofindo pada 13 Juli 2020.
Itu untuk memastikan kandungan yang dihasilkan dari olahan produk alami tersebut.
“Hasil uji laboratorium menunjukan bahwa produk Simontok aman dan layak dijadikan antiseptic/ disinspektan, bahkan aman digunakan sebagai handsanitiser,” jelas Agus Sudaryanto.
Atas hasil inovasi tersebut, Camat Batui Selatan, I Made Brata, memberikan apresiasinya karena produk Simontok sangat bermanfaat bagi masyarakat di tengah badai pandemi covid-19.
Pemerintah kecamatan, kata dia, sangat berterimakasih atas sumbangsih yang telah diberikan management JOB Tomori kepada masyarakat.
Untuk itu, Pemerintah Kecamatan Batui Selatan dikatakan siap memberikan dukungan penuh demi kelancaran operasi produksi perusahaan.
“Kami sangat berterimakasih kepada JOB Tomori yang telah berkontribusi kepada masyarakat kabupaten Banggai pada umumnya dan khususnya kepada masyarakat Kecamatan Batui Selatan, semoga apa yang sudah di perbuat selama ini terus di tingkatkan, apalagi dalam kondisi pandemic saat ini, JOB Tomori tetap peduli dengan masyarakat,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Sekolah SMAN 1 Batui, Faika Alsan, saat digelar program Tomori Mengajar untuk memberikan pelatihan sekaligus praktek cara membuat disinfektan herbal.
“Di tengah situasi pandemi saat ini, langkah JOB Tomori bersama kelompok herbal binaan memberikan pelatihan cara pembuatan disinfektan kepada dewan guru dan para siswa sangat tepat. Sehingga kami menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada JOB Tomori atas kontribusinya kepada masyarakat,” tutupnya.*