Kota Palu (ANTARA) - Pemerintah Sulawesi Tengah melalui Dinas Kesehatan menggencarkan kampanye imunisasi campak dan rubella yang akan dimulai pada Maret 2022.
“Kita akan melakukan vaksin campak rubella atau measles rubella atau MR pada Maret tahun ini,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah, dr Jumriani Yunus, di Palu, Selasa.
Saat ini pemerintah juga menggencarkan vaksinasi COVID-19 untuk anak sebelum menjalankan program imunisasi campak dan rubella.
Dia menjelaskan pelaksanaan imunisasi campak dan rubella seharusnya dimulakan 2021, namun semua daerah di Indonesia masih fokus pada penanganan COVID-19 sehingga imunisasi campak dan rubella tertunda.
“Belum ada provinsi yang siap karena semua fokus pada vaksinasi COVID-19. Tahun ini harus dilaksanakan karena ditakutkan nanti ada kasus luar biasa untuk campak dan rubella karena kita fokus di COVID-19,” katanya.
Ia menjelaskan jarak vaksinasi satu dengan vaksinasi lainnya satu bulan. Jika Februari 2022 vaksinasi COVID-19 dosis pertama anak selesai maka pada Maret 2022 sudah bisa dilakukan vaksinasi MR.
“Kita lakukan secepatnya karena kita juga harus fokus dan jalankan program kesehatan untuk penyakit lain, bukan hanya COVID-19,” katanya.
Sasaran vaksinasi MR anak-anak usia sekolah.
“Umur yang dipakai juga usia sekolah,” katanya.
Pada 2018, Sulawesi Tengah berhasil melaksanakan imunisasi campak dan rubella dengan capaian 95 persen.
“Mudah-mudahan berhasil seperti tahun 2018. Daerah lain masih hoaks soal vaksin tetapi kita Sulteng sudah capai di atas 95 persen,” katanya.
Pemerintah berharap, masyarakat khususnya para orang tua tidak terpengaruh hoaks tentang vaksin COVID-19 untuk anak maupun vaksin campak dan rubella.
Pihak Dinas Kesehatan pun terus melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah tentang pentingnya melakukan vaksin campak dan rubella untuk anak.
"Demi kesehatan anak kita, jangan sampai kita terpengaruh dengan informasi bohong. Apa yang dilakukan pemerintah untuk kebaikan kita," demikian dr Jumriani.
“Kita akan melakukan vaksin campak rubella atau measles rubella atau MR pada Maret tahun ini,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah, dr Jumriani Yunus, di Palu, Selasa.
Saat ini pemerintah juga menggencarkan vaksinasi COVID-19 untuk anak sebelum menjalankan program imunisasi campak dan rubella.
Dia menjelaskan pelaksanaan imunisasi campak dan rubella seharusnya dimulakan 2021, namun semua daerah di Indonesia masih fokus pada penanganan COVID-19 sehingga imunisasi campak dan rubella tertunda.
“Belum ada provinsi yang siap karena semua fokus pada vaksinasi COVID-19. Tahun ini harus dilaksanakan karena ditakutkan nanti ada kasus luar biasa untuk campak dan rubella karena kita fokus di COVID-19,” katanya.
Ia menjelaskan jarak vaksinasi satu dengan vaksinasi lainnya satu bulan. Jika Februari 2022 vaksinasi COVID-19 dosis pertama anak selesai maka pada Maret 2022 sudah bisa dilakukan vaksinasi MR.
“Kita lakukan secepatnya karena kita juga harus fokus dan jalankan program kesehatan untuk penyakit lain, bukan hanya COVID-19,” katanya.
Sasaran vaksinasi MR anak-anak usia sekolah.
“Umur yang dipakai juga usia sekolah,” katanya.
Pada 2018, Sulawesi Tengah berhasil melaksanakan imunisasi campak dan rubella dengan capaian 95 persen.
“Mudah-mudahan berhasil seperti tahun 2018. Daerah lain masih hoaks soal vaksin tetapi kita Sulteng sudah capai di atas 95 persen,” katanya.
Pemerintah berharap, masyarakat khususnya para orang tua tidak terpengaruh hoaks tentang vaksin COVID-19 untuk anak maupun vaksin campak dan rubella.
Pihak Dinas Kesehatan pun terus melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah tentang pentingnya melakukan vaksin campak dan rubella untuk anak.
"Demi kesehatan anak kita, jangan sampai kita terpengaruh dengan informasi bohong. Apa yang dilakukan pemerintah untuk kebaikan kita," demikian dr Jumriani.