Jakarta (ANTARA) - Peristiwa gempa bumi yang menggucang wilayah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dengan kekuatan magnitudo (M) 5,8 juga dirasakan sampai di wilayah Sulawesi Tengah terutama Kota Palu
Sebagian warga Kota Palu merasakan adanya getaran kecil dari peristiwa gempa tersebut, namun mereka tidak merasak panik.
"Saya masih duduk-duduk di kursi terasa ada getaran kecil seperti gempa, ternyata gempa betulan" ujar Andri setelah mengetahui ada informasi mengenai peristiwa gempa yang berpusat di wilayah di Sulbar.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa dari hasil analisis, gempa dengan magnitudo (M) 5,8 di Selat Makassar pada Rabu (8/6) pukul 12.32 WIB, diakibatkan aktivitas sesar aktif lepas Pantai Mamuju, Sulawesi Barat, dan gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu menjelaskan episenter gempa tersebut terletak pada koordinat 2,77° LS ; 118,56° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 26 Km arah barat Tapalang Barat, Mamuju, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km.
Menurut Bambang, gempa ini berdampak kerusakan sejumlah bangunan di Mamuju dengan skala intensitas V MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), daerah Majene dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), daerah Pinrang dengan skala intensitas III MMI ( getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ).
Kemudian, daerah Palopo dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ), daerah Palu dengan skala intensitas II - III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ), daerah Paser dengan skala intensitas II - III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ).
Lalu, daerah Samarinda dengan skala intensitas II - III MMI, daerah Sidrap dengan skala intensitas II MMI, daerah Pangkep dengan skala intensitas II MMI, daerah Makassar dengan skala intensitas II MMI, dan daerah Masamba dengan skala intensitas II MMI.
Sebagian warga Kota Palu merasakan adanya getaran kecil dari peristiwa gempa tersebut, namun mereka tidak merasak panik.
"Saya masih duduk-duduk di kursi terasa ada getaran kecil seperti gempa, ternyata gempa betulan" ujar Andri setelah mengetahui ada informasi mengenai peristiwa gempa yang berpusat di wilayah di Sulbar.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa dari hasil analisis, gempa dengan magnitudo (M) 5,8 di Selat Makassar pada Rabu (8/6) pukul 12.32 WIB, diakibatkan aktivitas sesar aktif lepas Pantai Mamuju, Sulawesi Barat, dan gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu menjelaskan episenter gempa tersebut terletak pada koordinat 2,77° LS ; 118,56° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 26 Km arah barat Tapalang Barat, Mamuju, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km.
Menurut Bambang, gempa ini berdampak kerusakan sejumlah bangunan di Mamuju dengan skala intensitas V MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), daerah Majene dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), daerah Pinrang dengan skala intensitas III MMI ( getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ).
Kemudian, daerah Palopo dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ), daerah Palu dengan skala intensitas II - III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ), daerah Paser dengan skala intensitas II - III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ).
Lalu, daerah Samarinda dengan skala intensitas II - III MMI, daerah Sidrap dengan skala intensitas II MMI, daerah Pangkep dengan skala intensitas II MMI, daerah Makassar dengan skala intensitas II MMI, dan daerah Masamba dengan skala intensitas II MMI.