Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah tengah mengupayakan prevalensi stunting atau tengkes di kabupaten itu turun di angka 26 persen pada tahun 2023 dengan intervensi berbagai program.
 
"Prevalensi stunting tahun 2022 di kabupaten ini 29 persen. Tahun depan kami optimis bisa menekan tengkes hingga angka 26 persen," kata Wakil Bupati Parigi Moutong Badrun Nggai di temui di Parigi, Jumat.
 
Ia menjelaskan, guna menekan angka prevalensi pihaknya telah menyiapkan sejumlah program multi sektor, salah satunya aksi konvergensi yang melibatkan para pihak mulai dari organisasi perangkat daerah (OPD) lingkungan Pemkab Parigi Moutong, perguruan tinggi, instansi vertikal, serta pemangku kepentingan lainnya dan pihak swasta.
 
Pada aksi konvergensi, masing-masing OPD memiliki tugas dan tanggung jawab. Dinas Kesehatan misalnya, melakukan intervensi dari aspek pemenuhan gizi balita dan ibu hamil, sebab penanganan pencegahan dimulai dari 1.000 hari kelahiran.
 
"Penurunan angka stunting menjadi perhatian serius Pemkab Parigi Moutong. Sejak empat tahun terakhir program ini kami laksanakan progresnya semakin baik," ucap Badrun. Wakil Bupati Parigi Moutong, Badrun Nggai. ANTARA/Moh Ridwan

Ia mengemukakan, upaya penanganan tengkes oleh pemerintah menggunakan lima pilar sebagai pokok utama, diantaranya komitmen dan visi kepemimpinan, kampanye komunikasi perubahan perilaku, konvergensi, koordinasi dan konsolidasi program pusat hingga daerah serta desa.
 
Bentuk komitmen itu dituangkan dalam regulasi peraturan bupati (Perbub) tentang percepatan penanganan stunting.
 
"Tahun depan 23 kecamatan di kabupaten ini upayakan tersentuh program penanganan, meskipun ada kecamatan dan desa yang menjadi lokus," tutur Badrun.
 
Menurut data pemerintah setempat, sejak tahun 2019 hingga 2022, Parigi Moutong telah menuntaskan 1.235 orang mengalami tengkes dengan pendekatan program multi sektor.
 
"Meskipun sudah tuntas, kegiatan pendampingan tetap dilakukan supaya kasus itu tidak terulang," demikian Badrun.
 

Pewarta : Mohamad Ridwan
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024