Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mendorong generasi muda di daerah itu agar membuat kerajinan tangan berbahan baku kayu atau rotan, untuk menambah dan meningkatkan ekonomi.

"Sigi memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, yang dapat dikelola oleh pemerintah bersama masyarakat untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, salah satunya pemanfaatan kayu dan rotan atau sumber daya alam lainnya, yang dapat dibuat kerajinan tangan," ungkap Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi, di Sigi, Kamis.

Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan terdapat ada 1.470 IKM di Kabupaten Sigi yang mendapat binaan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam hal peningkatan kapasitas dan keterampilan.

IKM tersebut, kata dia, sebahagiannya dikelola oleh generasi muda di Kabupaten Sigi, untuk meningkatkan ekonomi.

Dari 1.470 IKM wirausaha baru itu terdapat 565 IKM yang berbasis pertanian atau olahan pangan jenis produknya antara lain kopi, bawang goreng, keripik dan sebagainya.

"Selebihnya adalah industri hasil hutan berupa mebel kayu, rotan dan bambu. Serta industri logam aneka dan perbengkelan," ungkap dia.

Ia mengakui bahwa masih banyak industri yang mengelola produk secara manual dan tradisional. Sehingga, ujar dia, dalam pengembangan produk Dinas Perindustrian dan Perdagangan melakukan pendekatan pelatihan pendekatan kapasitas dan peningkatan kualitas produk.

Dikatakannya bahwa salah satu kerajinan tangan yang perlu dikembangkan adalah kacamata dengan berbahan baku kayu, yaitu kombinasi antara kayu dan kaca.

"Kami telah melatih generasi muda untuk membuat kerajinan tangan, yang dalam teknis pelaksanaannya melibatkan perajin dari Kota Solo," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa selain meningkatkan kapasitas dan keterampilan, Pemkab Sigi juga menyediakan akses permodalan bagi generasi muda yang mengembangkan usaha kerajinan tangan.

"Akses pembiayaan atau permodalan ini dilakukan melalui kredit usaha rakyat. Kami memiliki program KUR Nol - Persen, yaitu Pemkab Sigi menanggung bunga KUR, sehingga warga tidak lagi terbebani dengan KUR," sebutnya.


 

Pewarta : Muhammad Hajiji
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024