Palu (ANTARA) -
Sekitar 60 petani Provinsi Sulawesi Tengah dilatih konsep pertanian cerdas atau smart farming lewat program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (Readsi) mulai 8-14 Maret 2023 bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan petani. 
 
"Pelatihan ini sebagai upaya mendorong peningkatan kompetensi petani di wilayah program Readsi," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi saat membuka pelatihan teknis smart farming bagi petani di Sulteng melalui virtual, Rabu.
 
Ia mengemukakan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menginginkan generasi muda masuk di era teknologi digital, sehingga perlu beradaptasi dalam memanfaatkan peluang dan memenangkan kompetisi.
 
Karena, pertanian saat ini telah mengalami kemajuan dan tidak sama dengan pertanian sebelumnya, sebab di era modern metode pengelolaan telah masuk pada pertanian internet of thinking, menggunakan artificial intelegent yang langsung terpantau oleh satelit, sehingga pertanian lebih keren.
 
"Kemajuan teknologi harus dimanfaatkan dengan baik, salah satunya untuk kepentingan pertanian konsep pertanian cerdas," ujarnya.
 
Smart farming merupakan konektivitas platform dengan sebuah perangkat teknologi seperti tablet, telepon seluler, dan gadget yang berbasis android lainnya.
 
Dedy menjelaskan, dari konektivitas itu berfungsi untuk mengumpulkan informasi seperti status hara tanah, kelembapan udara, cuaca, dan lainnya guna memudahkan petani bercocok tanam.
 
Secara nasional, program Readsi dilaksanakan di sejumlah provinsi yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
 
“Data tersebut muncul dari perangkat yang tertanam pada lahan pertanian, sehingga dalam praktek smart farming menggunakan gabungan antara platform berbasis internet of things dengan mesin pertanian. Hal tersebut berfungsi supaya kegiatan pertanian dapat selaras, tidak secara tradisional dan manual, melainkan menggunakan teknologi," ucapnya.
 
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulteng Nelson Metubun mengemukakan, program Readsi salah satu terobosan inovasi Kementan dalam memajukan sektor pertanian.
 
Khusus di Sulteng, telah ditetapkan empat kabupaten masuk program Readsi diantaranya Kabupaten Parigi Moutong, Poso, Banggai dan Buol.
 
"Kami berharap petani yang mengikuti pelatihan pengembangan kapasitas memanfaatkan dengan baik momentum ini sebagai upaya pemerintah membangun kemandirian dan kesejahteraan petani, sebagaimana amanat Undang-undang Nomor 19 Tahun 2013 Tentang perlindungan dan pemberdayaan petani," kata Nelson.

Pewarta : Mohamad Ridwan
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024