Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, meminta Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Sigi agar membantu pemerintah daerah dalam mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat.
"Peran PKK sangat strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program pemberdayaan," kata Bupati Sigi Mohamad Irwan dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Daerah Sigi Nuim Hayat pada Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Ke-20 dan Hari Kesatuan Gerak PKK Ke-51 Tingkat Kabupaten Sigi, di Desa Beka, Kecermatan Marawola, Senin.
Menurut dia, upaya pemberdayaan masyarakat dimulai dari pemberdayaan keluarga, karena keluarga merupakan unsur terkecil dalam kehidupan bermasyarakat.
"Oleh karena itu, pemberdayaan keluarga harus senantiasa menyentuh kehidupan setiap individu dalam keluarga," kata dia.
Berkaitan dengan hal tersebut, menurut dia, keberadaan TP-PKK di semua tingkatan sangat diperlukan partisipasinya bersama pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk menggerakkan dan memberdayakan kaum perempuan dalam mendukung dan menunjang keberhasilan program pembangunan yang dilaksanakan, utamanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu, ujar dia, BBGRM dan Kesatuan Gerak PKK harus mengarah pada penguatan integrasi sosial dalam kehidupan masyarakat, agar tercipta keharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang akan bermuara pada penguatan persatuan dan kesatuan masyarakat.
"Selain itu, juga untuk meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat dalam pembangunan yang dilandasi oleh rasa kegotongroyongan dan keswadayaan, sebagai upaya mewujudkan masyarakat yang bertanggungjawab dalam melestarikan hasil-hasil pembangunan," ujarnya.
Menurut dia, momentum tersebut harus berdampak pada upaya meningkatkan pemberdayaan masyarakat meliputi bidang kemasyarakatan, ekonomi, dan bidang sosial budaya serta bidang lingkungan hidup.
"Momentum ini sangat strategis, karena dimulai dari lingkungan keluarga di desa sehingga merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk merasakan dan memahami arti dari pentingnya pembangunan itu sendiri," kata dia.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sigi Nuim Hayat foto bersama dengan peserta Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-20 dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-51 Tingkat Kabupaten Sigi, di Desa Beka, Kecermatan Marawola. Senin. (ANTARA/HO-Dok Prokopim Setda Pemkab Sigi)
"Peran PKK sangat strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program pemberdayaan," kata Bupati Sigi Mohamad Irwan dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Daerah Sigi Nuim Hayat pada Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Ke-20 dan Hari Kesatuan Gerak PKK Ke-51 Tingkat Kabupaten Sigi, di Desa Beka, Kecermatan Marawola, Senin.
Menurut dia, upaya pemberdayaan masyarakat dimulai dari pemberdayaan keluarga, karena keluarga merupakan unsur terkecil dalam kehidupan bermasyarakat.
"Oleh karena itu, pemberdayaan keluarga harus senantiasa menyentuh kehidupan setiap individu dalam keluarga," kata dia.
Berkaitan dengan hal tersebut, menurut dia, keberadaan TP-PKK di semua tingkatan sangat diperlukan partisipasinya bersama pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk menggerakkan dan memberdayakan kaum perempuan dalam mendukung dan menunjang keberhasilan program pembangunan yang dilaksanakan, utamanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu, ujar dia, BBGRM dan Kesatuan Gerak PKK harus mengarah pada penguatan integrasi sosial dalam kehidupan masyarakat, agar tercipta keharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang akan bermuara pada penguatan persatuan dan kesatuan masyarakat.
"Selain itu, juga untuk meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat dalam pembangunan yang dilandasi oleh rasa kegotongroyongan dan keswadayaan, sebagai upaya mewujudkan masyarakat yang bertanggungjawab dalam melestarikan hasil-hasil pembangunan," ujarnya.
Menurut dia, momentum tersebut harus berdampak pada upaya meningkatkan pemberdayaan masyarakat meliputi bidang kemasyarakatan, ekonomi, dan bidang sosial budaya serta bidang lingkungan hidup.
"Momentum ini sangat strategis, karena dimulai dari lingkungan keluarga di desa sehingga merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk merasakan dan memahami arti dari pentingnya pembangunan itu sendiri," kata dia.