Jakarta (antarasulteng.com) - Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 digelar di Jawa Barat pada 17-29 September 2016, mempertandingkan 754 nomor pertandingan dari 44 cabang olahraga, serta 10 cabang olahraga eksibisi. Sekitar 16.000 anggota kontingen dan offisial dipastikan hadir di Jawa Barat saat itu.

PON XIX/2016 tercatat sebagai ajang olah raga Nasional terbesar yang tak terlupakan karena sederet hal-hal unik terjadi di perhelatan tersebut.

1. 40 busana meriahkan pesta pembukaan 

Sebanyak 40 jenis karya seni busana digunakan 1.150 seniman dan penari yang mengisi acara upacara pembukaan PON XIX/2016 di Stadion Si Jalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung pada 19 September 2016. 

40 jenis baju itu mengusung konsep unsur gunung, rimba, laut, pantai dan sungai (Gurilaps), terdiri dari Ngarot, Kostum Ronggeng Gunung dan Nadran Laut yang digunakan oleh 100 penari perempuan sebagai bagian dari proses inisiasi perubahan fase dalam kehidupan, dengan kostum dasar yang dilengkapi dengan kipas besar dan properti yang dirancang agar lebih indah.

Kemudian kostum Ronggeng Gunung, digunakan 30 penari laki-laki dengan konfigurasi sarung yang atraktif dan dikemas asesoris yang sederhana.

Sedangkan Nadran Laut digunakan sekitar 50 penari perempuan yang berasal dari Cirebon dengan ciri laut.


Dua atlet legendaris Indonesia Ade Rai (kiri) dan Anton Suseno (kanan) membawa api PON saat pembukaan PON XIX Jabar di Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Sabtu (17/9). M Agung Rajasa

5. 800 hotel disiapkan

Panitia telah menyiapkan sekitar 800 hotel di 15 kabupaten/kota di Jawa Barat yang menampung para kontingen PON XIX 2016. Hotel yang disiapkan minimal bintang tiga, namun beberapa cabang pertandingan disesuaikan dengan kondisi lapangan.

6. Gloria Natapraja menjadi pengibar bendera

Gloria Natapraja Hamel menjadi salah satu pasukan pengibar bendera PON XIX/2016 pada Upacara Pembukaan PON di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Bandung. Namanya sempat populer setelah sempat digugurkan sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) karena mempunyai Paspor Perancis. Sehingga, dia dianggap bukan warga negara Indonesia.


Sejumlah peserta defile yang mengenakan kostum maskot PON XIX Jabar Surili mengikuti acara pembukaan ajang olaraga empat tahunan tersebut di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Sabtu (17/9). ANTARA FOTO/Zabur Karuru

14. Teknologi hydraulic telecopic

Kalderon Api PON XIX/2016 Jabar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Kota Bandung menggunakan teknologi hydraulic telecopic dan masih jarang dipergunakan dalam prosesi serupa di ajang olahraga.

"Kalderon Stadion GBLA menggunakan teknologi hydraulic telecopic dalam proses penyulutan apinya. Meski bukan yang pertama, tapi teknologi ini masih jarang dipergunakan di ajang seperti ini," kata Manajer Kreatif Tim Sembilan Bidang Upacara PB PON XIX/2016 Jabar Satria Januar Akbar.

14. Penampilan atlet legenda

Atlet legenda Indonesia dari berbagai cabang olahraga tampil pada acara pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 di Stadion Utama Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jawa Barat, Sabtu malam.

Para atlet tersebut antara lain Alan Budi Kusumah, Susi Susanti, Ade Rai, Taufik Hidayat,  Kresna Bayu, Sri Wahyuni, Tontowi Ahmad, Liliana Natsir, Ricky Subagdja, perenang Elsa Manora Nasution, Risa Suseanty, Anton Suseno.

Lalu pelatih Persib Jajang Nurjaman hingga legenda sepak bola Persib Ajat Sudrajat.



Pewarta : Ida Nurcahyani
Editor : Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2024