Jakarta (ANTARA) - Dewan Olimpiade Asia (OCA) dan Organisasi Anti-Doping Nasional (NADO) mewajibkan atlet yang akan berlaga di Asian Games Hangzhou, China, memiliki dasar pemahaman terkait anti-doping sehingga atlet siap bertanding dalam keadaan bersih dari doping.
Dikutip dari laman resmi Organisasi Anti-Doping Indonesia (IADO), Rabu, atlet dapat mempelajari edukasi anti-doping dari situs ADEL (Anti-Doping Education and Learning). IADO, selaku NADO untuk Indonesia, berharap para atlet dapat berlaga dengan jujur dan bersih pada Asian Games.
Langkah pertama yang dapat dilakukan atlet yaitu dengan cara membuka situs ADEL, membuat akun, dan menyelesaikan modul bertajuk International Level Athletes.
IADO meminta para atlet untuk mengakses situs yang dibuat oleh Badan Anti-Doping Dunia (WADA) tersebut paling lambat sebelum 31 Juli.
Kewajiban atlet mempelajari dan mengerjakan ADEL tersebut sudah diterapkan sebelum ajang SEA Games Kamboja.
Sebelumnya, IADO juga telah menggelar edukasi anti-doping kepada atlet sepeda Indonesia. Terdapat tujuh atlet dan pelatih Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) yang berpartisipasi dalam kegiatan yang digelar di Yogyakarta pekan lalu tersebut.
Dalam kegiatan tersebut IADO khusus membahas materi edukasi pentingnya atlet menggunakan dan mengisi aplikasi terkait keberadaannya (whereabouts), yang kini menjadi salah satu syarat wajib pada pertandingan Asian Games Hangzhou, China.
OCA pun sangat mendukung atlet untuk membuka situs ADEL dan menyelesaikan modul e-learning berjudul international level athletes terlebih saat ini materi ADEL sudah tersedia dalam Bahasa Indonesia.
OCA berharap dengan adanya kewajiban atlet untuk mengerjakan modul akan membuat atlet menjadi teredukasi dan meningkatkan rasa kesadaran mereka terhadap anti-doping dan konsekuensi dari doping.
Asian Games ke-19 yang diadakan di Hangzhou, China pada 23 September - 8 Oktober adalah ajang multicabang olahraga paling bergengsi se-Asia mempertandingkan sebanyak 40 cabang olahraga, 61 disiplin, dan 483 nomor pertandingan.
Dikutip dari laman resmi Organisasi Anti-Doping Indonesia (IADO), Rabu, atlet dapat mempelajari edukasi anti-doping dari situs ADEL (Anti-Doping Education and Learning). IADO, selaku NADO untuk Indonesia, berharap para atlet dapat berlaga dengan jujur dan bersih pada Asian Games.
Langkah pertama yang dapat dilakukan atlet yaitu dengan cara membuka situs ADEL, membuat akun, dan menyelesaikan modul bertajuk International Level Athletes.
IADO meminta para atlet untuk mengakses situs yang dibuat oleh Badan Anti-Doping Dunia (WADA) tersebut paling lambat sebelum 31 Juli.
Kewajiban atlet mempelajari dan mengerjakan ADEL tersebut sudah diterapkan sebelum ajang SEA Games Kamboja.
Sebelumnya, IADO juga telah menggelar edukasi anti-doping kepada atlet sepeda Indonesia. Terdapat tujuh atlet dan pelatih Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) yang berpartisipasi dalam kegiatan yang digelar di Yogyakarta pekan lalu tersebut.
Dalam kegiatan tersebut IADO khusus membahas materi edukasi pentingnya atlet menggunakan dan mengisi aplikasi terkait keberadaannya (whereabouts), yang kini menjadi salah satu syarat wajib pada pertandingan Asian Games Hangzhou, China.
OCA pun sangat mendukung atlet untuk membuka situs ADEL dan menyelesaikan modul e-learning berjudul international level athletes terlebih saat ini materi ADEL sudah tersedia dalam Bahasa Indonesia.
OCA berharap dengan adanya kewajiban atlet untuk mengerjakan modul akan membuat atlet menjadi teredukasi dan meningkatkan rasa kesadaran mereka terhadap anti-doping dan konsekuensi dari doping.
Asian Games ke-19 yang diadakan di Hangzhou, China pada 23 September - 8 Oktober adalah ajang multicabang olahraga paling bergengsi se-Asia mempertandingkan sebanyak 40 cabang olahraga, 61 disiplin, dan 483 nomor pertandingan.