Palu (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tengah terus berupaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di daerah itu melalui program-program kemitraan dengan
pemerintah daerah dan program edukasi keuangan.
"Kami terus berupaya dalam mendorong perekonomian daerah melalui program-program kemitraan dengan pemerintah daerah dan program edukasi keuangan yang menyasar berbagai kalangan," kata Kepala OJK Sulteng Triyono Raharjo saat Kegiatan Journalist Update 'Perkembangan Jasa Keuangan Sulawesi Tengah' Palu, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa sepanjang semester satu tahun 2023, Kantor OJK Provinsi Sulawesi Tengah telah melaksanakan 15 kegiatan edukasi keuangan yang diikuti oleh peserta edukasi mencapai 1.519 peserta.
Fokus target edukasi tersebut, kata dia, yakni menyasar para pelajar, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), ibu rumah tangga, dan masyarakat di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Menurut dia, edukasi dilakukan agar mendorong para pelajar untuk menabung sejak usia dini, serta meningkatkan literasi atau pemahaman masyarakat atas suatu produk dan layanan keuangan sehingga masyarakat terlindung dari jeratan pinjaman dalam jaringan dan investasi ilegal.
"Untuk indeks literasi keuangan di Sulawesi Tengah saat ini mencapai 56,36 persen, sementara indeks literasi keuangan kita masih diangka 78,44 persen dan perlu ditingkatkan," katanya.
Selain dari itu, Triyono menjelaskan beberapa program kemitraan dengan pemerintah daerah telah dilaksanakan melalui beberapa Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di antaranya program Business Matching, digitalisasi keuangan, dan Satu Rekening Satu Pelajar.
Adapun beberapa program unggulan TPAKD di daerah itu, yakni Business Matching petani gula aren dan digitalisasi layanan keuangan di kawasan kuliner Toboli yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong.
Lebih lanjut, Program Satu Rekening Satu Pelajar kepada 15.000 pelajar tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dan 6.000 pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD) yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Palu.
"Serta ekosistem keuangan inklusif di wilayah pedesaan, seperti Desa Wisata Luk Panenteng yang dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan," katanya.
Dalam kesempatan itu, Triyono menyampaikan OJK terus berkomitmen melakukan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam rangka pemerataan ekonomi di Provinsi Sulawesi Tengah melalui berbagai macam inisiatif, program kerja, dan stimulus di sektor Jasa Keuangan.