Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengembangkan budidaya peternakan sapi di daerah itu, untuk mempercepat pengembangan ekonomi petani dan peternak.
"Pengembangan budidaya peternakan sapi ini salah satunya dilakukan dengan penyediaan pakan ternak ruminansia dalam proses penggemukan ternak," ucap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sigi, Mohamad Akib Ponulele, di Sigi, Ahad.
Kata Mohamad Akib, pengembangan peternakan sapi di Kabupaten Sigi dilakukan dengan proses penggemukan yang ditopang dengan penyediaan pakan ternak ruminansia.
Pakan ternak ruminansia terdiri dari pakan hijauan, konsentrat, vitamin dan mineral sebagai suplemen.
Dalam proses penyediaan pakan tersebut, kata dia, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sigi bersinergi dengan Badan Riset Dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Sulawesi Tengah.
Lewat sinergi ini, ujarnya, dilaksanakan sekolah lapang pakan ternak ruminansia, bertempat di Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) Desa Bulubete, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi.
Sekolah lapang pakan ternak ini, diikuti oleh para peternak di Kabupaten Sigi yang dibimbing langsung oleh Pemprov Sulteng, Pemkab Sigi dan akademisi.
Akib mengemukakan, ruminansia merupakan satu pendekatan pengelolaan dan pembuatan pakan ternak berbasis teknologi. Sumber pakan ternak itu sendiri berasal dari bahan - bahan alami yang ada di desa.
"Ini menjadi satu solusi untuk mengatasi kelangkaan pakan ternak, di tengah semakin sempitnya wilayah pengembalaan ternak," ungkapnya.
Ia mengakui bahwa dalam proses pengembangan hewan ternak menuai beberapa tantangan, salah satunya faktor cuaca dan iklim terutama pada musim kemarau yang sangat berdampak terhadap penyediaan pakan ternak berkualitas.
Sementara itu Kepala Brida Provinsi Sulawesi Tengah Faridah Lamarauna, mengingat peternak bahwa saat ini profesi peternak sudah menjadi pekerjaan utama.
"Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa program ini diadakan, karena sektor peternakan sapi memiliki peran penting dalam penyediaan pangan berkualitas serta pengembangan ekonomi daerah dan masyarakat," kata dia.
Dia mengatakan bahwa sekolah lapang pakan ternak program tersebut nantinya akan dimodifikasi menjadi program rutin dan berkelanjutan di Desa Bulubete, yang mana pakan ternak ruminansia ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para peternak sapi, sehingga nantinya Provinsi Sulawesi Tengah dapat menyuplai daging sapi sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sigi Akib Ponulele pada kegiatan pembuatan pakan ternak pada sekolah lapang pakan ternak berbasis ruminansia, di Desa Bulubete, Kabupaten Sigi. (ANTARA/HO-PPID Brida Sulteng)
Pihak Brida Sulteng dan Dinas Peternakan Sigi memberi makan ternak sapi pada sekolah lapang pakan ternak berbasis ruminansia, di Desa Bulubete, Kabupaten Sigi. (ANTARA/HO-PPID Brida Sulteng)
"Pengembangan budidaya peternakan sapi ini salah satunya dilakukan dengan penyediaan pakan ternak ruminansia dalam proses penggemukan ternak," ucap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sigi, Mohamad Akib Ponulele, di Sigi, Ahad.
Kata Mohamad Akib, pengembangan peternakan sapi di Kabupaten Sigi dilakukan dengan proses penggemukan yang ditopang dengan penyediaan pakan ternak ruminansia.
Pakan ternak ruminansia terdiri dari pakan hijauan, konsentrat, vitamin dan mineral sebagai suplemen.
Dalam proses penyediaan pakan tersebut, kata dia, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sigi bersinergi dengan Badan Riset Dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Sulawesi Tengah.
Lewat sinergi ini, ujarnya, dilaksanakan sekolah lapang pakan ternak ruminansia, bertempat di Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) Desa Bulubete, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi.
Sekolah lapang pakan ternak ini, diikuti oleh para peternak di Kabupaten Sigi yang dibimbing langsung oleh Pemprov Sulteng, Pemkab Sigi dan akademisi.
Akib mengemukakan, ruminansia merupakan satu pendekatan pengelolaan dan pembuatan pakan ternak berbasis teknologi. Sumber pakan ternak itu sendiri berasal dari bahan - bahan alami yang ada di desa.
"Ini menjadi satu solusi untuk mengatasi kelangkaan pakan ternak, di tengah semakin sempitnya wilayah pengembalaan ternak," ungkapnya.
Ia mengakui bahwa dalam proses pengembangan hewan ternak menuai beberapa tantangan, salah satunya faktor cuaca dan iklim terutama pada musim kemarau yang sangat berdampak terhadap penyediaan pakan ternak berkualitas.
Sementara itu Kepala Brida Provinsi Sulawesi Tengah Faridah Lamarauna, mengingat peternak bahwa saat ini profesi peternak sudah menjadi pekerjaan utama.
"Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa program ini diadakan, karena sektor peternakan sapi memiliki peran penting dalam penyediaan pangan berkualitas serta pengembangan ekonomi daerah dan masyarakat," kata dia.
Dia mengatakan bahwa sekolah lapang pakan ternak program tersebut nantinya akan dimodifikasi menjadi program rutin dan berkelanjutan di Desa Bulubete, yang mana pakan ternak ruminansia ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para peternak sapi, sehingga nantinya Provinsi Sulawesi Tengah dapat menyuplai daging sapi sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).