Jakarta (ANTARA) -
Peribahasa "sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit" mungkin bisa menggambarkan dengan tepat perjalanan pembangunan infrastruktur di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Kata "sedikit" bisa jadi kurang tepat mengingat masifnya pembangunan infrastruktur oleh Pemerintah dalam beberapa tahun terakhir. Kata "sedikit" mungkin muncul karena infrastruktur yang dibangun tersebar merata dari Sabang sampai Merauke.
 
Pesatnya pembangunan Tanah Air menuai pujian dari Wakil Presiden Senior dan Eksekutif Regional Asia Pasifik Bentley Systems Kaushik Chakraborty dalam wawancara dengan ANTARA di Singapura pada malam penghargaan Going Digital Awards Years In Infrastructure 2023.
 
Menurut Kaushik, Indonesia adalah negara besar dan salah satu dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Hal itu membuat kebutuhan infrastruktur di Tanah Air sangat besar dan pembangunan infrastruktur di Indonesia tidak akan pernah berhenti.

Tidak ada infrastruktur yang tidak bermanfaat atau tidak produktif karena setiap infrastruktur pasti sudah dipertimbangkan dengan cermat oleh pembuat kebijakan dan tentunya dibangun untuk kemajuan bangsa dan negara.
 
Setiap pembangunan infrastruktur, menurut dia, pasti akan menuai pro dan kontra. Tak hanya di Indonesia, hampir di setiap negara pembangunan infrastruktur pasti akan memunculkan dua pendapat yang berseberangan.

Salah satu contohnya adalah proyek Kereta Cepat Whoosh. Proyek peraih penghargaan sebagai proyek terbaik tahun 2022 versi Bentley Systems untuk kategori Kereta dan Transit ini menuai banyak pujian dari pakar infrastruktur internasional, namun ada saja pihak dari dalam negeri yang justru meragukan keberlanjutan megaproyek tersebut.
 
Dalam pandangannya sebagai profesional di bidang infrastruktur, hal itu adalah wajar karena pada umumnya lini masa suatu proyek dari tahap konsep sampai operasional pada umumnya memakan waktu sekitar 5 tahun dan dalam tempo tersebut pasti akan ada perubahan baik dalam segala aspek di sekitar infrastruktur tersebut.
 
Kereta Cepat Whoosh dinilai tidak akan berdiri sendiri karena akan ada proyek infrastruktur transportasi dan infrastruktur lainnya yang akan terkoneksi dengan sistem kereta cepat pertama di Asia Tenggara tersebut.
 
Kabar soal proyek kereta cepat Indonesia selanjutnya, yakni Kereta Cepat Jakarta-Surabaya juga telah sampai ke telinga Kaushik. Hal itu merupakan bukti keseriusan Pemerintah Indonesia dalam membangun infrastruktur bagi kemajuan masyarakat dan ekonomi, mengingat proyek baru tersebut akan menghubungkan dua kota yang menjadi salah satu pusat perekonomian Indonesia.
 
Satu hal yang harus diyakini oleh masyarakat adalah setiap proyek infrastruktur pasti mempunyai perencanaan yang matang dan disiapkan untuk kemajuan masyarakat dan ekonomi.
 
Insinyur yang mempunyai 28 tahun pengalaman di bidang infrastruktur itu awalnya enggan berkomentar soal infrastruktur apa yang harus menjadi fokus Pemerintah, karena  pembangunan infrastruktur dibangun sesuai dengan kebutuhan masing-masing negara dan kebijakan pemerintah.
 
Namun, dalam pandangannya ada hal yang disebutnya sebagai "infrastruktur untuk rakyat" yakni air, listrik, transportasi, dan perumahan. Hal itu adalah fondasi untuk pembangunan sebuah bangsa.
 
Pembangunan infrastruktur pasti akan memicu pergerakan ekonomi dan membutuhkan sumber daya manusia (SDM) dalam jumlah besar dengan berbagai kualifikasi. Salah satu yang paling dicari adalah insinyur dari berbagai disiplin atau yang saat ini dikenal sebagai sarjana teknik.
 
Hal itu disampaikan Direktur Senior Bidang Solusi Industri Energi Bentley Systems Marc Biagi, yang mengungkapkan saat seluruh dunia tengah mengalami krisis insinyur hampir di semua bidang.
 
Khususnya dengan pesatnya perkembangan infrastruktur yang membutuhkan insinyur dari berbagai disiplin ilmu.
 
Pembangunan infrastruktur saat ini tidak cukup hanya dengan mengandalkan arsitek dan teknik sipil semata. Berbagai disiplin ilmu mulai dari geoteknik, logistik, lingkungan, perangkat lunak, komunikasi, bahkan hingga kecerdasan buatan (artificial inteligence/AI) dan pembelajaran mesin (machine learning/ML) harus diterapkan untuk hasil pembangunan yang tepat waktu, efisien dalam penggunaan anggaran, dan bertahan lama.
 
Contoh nyata banyaknya disiplin ilmu yang terlibat dalam proyek infrastruktur adalah pembangunan Jalan Tol Seksi 3A di IKN Nusantara.
 
Pembangunan Jalan Tol IKN Seksi 3A tersebut dikerjakan oleh PT Hutama Karya (Persero) dan meraih penghargaan Founders' Honors Going Digital Awards in Infrastructure 2023 dari Bentley Systems.
 
Chief Executive Officer (CEO) Bentley Systems Greg Bentley mengatakan proyek Rekayasa Geoteknik untuk Keberlanjutan IKN di Jalan Tol IKN 3A menerima Founder's Honors atas terobosan digital dalam pengerjaannya.
 
Salah satu contohnya adalah penerapan model digital geoteknik di salah satu lereng curam. Penerapan teknologi tersebut berhasil menemukan desain yang optimal untuk menghindari kemungkinan tanah longsor. Longsor di lokasi tersebut akan berdampak panjang karena dilokasi tersebut banyak terdapat infrastruktur listrik untuk IKN.
 
Penerapan disiplin lintas keilmuan tersebut juga tergambar pada aplikasi teknologi dalam observasi kondisi di bawah tanah lokasi proyek.
 
Hasilnya, kontraktor proyek tidak perlu mendatangkan tanah tambahan untuk menguruk lahan seluas 1,5 juta meter persegi. Penerapan teknologi dalam proyek tersebut menemukan bahwa tanah yang ada dapat digunakan untuk konstruksi tanggul antilongsor, yang pada akhirnya mencegah timbulnya polusi lingkungan, meminimalkan risiko, dan mencegah membengkaknya anggaran proyek.
 
Tidak hanya PT Hutama Karya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk juga turut menerima penghargaan Founders' Honors berkat proyek Evolusi menuju Ekosistem Digital untuk IKN di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
 
Jika dilihat lebih dekat, dalam beberapa tahun terakhir, ada banyak proyek infrastruktur dalam negeri yang juga meraih penghargaan internasional.
 
Hal itu bisa menjadi bukti keseriusan Pemerintah mengerjakan proyek pembangunan infrastruktur dalam negeri untuk meningkatkan standar hidup dan perekonomian masyarakat karena tidak bisa dimungkiri bahwa untuk menjadi negara maju Indonesia harus mempunyai infrastruktur yang mumpuni.




 
 
 
 
 
 
 


 
 
 

Pewarta : Fianda Sjofjan Rassat
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024