Palu (ANTARA) - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Profesor Lukman S Thahir meminta pejabat kampus tersebut agar saling bekerja sama untuk mengembangkan perguruan tinggi negeri tersebut.
"Saudara - saudara bukanlah orang - orang yang pintar. Karena di kampus ini banyak orang yang pintar, yang kepintarannya bisa jadi melebihi kelebihan saudara sekalian. Namun, saya memilih saudara semua, karena saya percaya saudara bisa bekerja sama," kata Profesor Lukman S Thahir saat menyampaikan sambutan pada pelantikan 11 orang pejabat kampus periode 2023 - 2027, di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin.
Lukman S Thahir melantik dan mengambil sumpah jabatan tiga wakil rektor yang terdiri dari Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga dijabat oleh Doktor Hamka,Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, dijabat oleh Doktor Hamlan, dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kerja sama dan Alumni dijabat oleh Doktor Faisal Attamimi.
Rektor juga melantik Doktor Saepudin Mashuri sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan (FTIK), Doktor Muhammad Syarif Hasyim sebagai Dekan Fakultas Syariah. Berikutnya, Doktor Sidik sebagai Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, serta Doktor Sagir M Amin sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Islam.
Selanjutnya, Profesor Nurdin sebagai Direktur Pascasarjana, Doktor Sahran Raden sebagai Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Doktor Sofyan Bachmid sebagai Ketua Lembaga Penjaminan Mutu dan Doktor Kamaruddin sebagai Kepala Satuan Pengawas Internal.
Para pejabat yang dilantik, bertugas untuk membantu Rektor dalam mengembangkan UIN Datokarama yang berkesesuaian dengan tuntutan Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Oleh karena itu, Rektor memadukan konsep 60 banding 40, yang artinya bahwa 60 persen merupakan wajah lama yang pernah menjabat pada periode sebelumnya, dan 40 persen merupakan wajah baru.
Profesor Lukman S Thahir yang merupakan Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Sulawesi Tengah percaya bahwa pejabat yang dilantiknya, merupakan orang - orang yang dapat bekerja sama dalam mengembangkan UIN Datokarama sebagai kampus terdepan.
"Saudara saya percaya memiliki resonansi dan frekuensi yang sama dengan saya dalam mengembangkan kampus ini," ujarnya.
Guru Besar sekaligus Pakar Filsafat Agama UIN Datokarama ini mengutip pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang mengatakan bahwa jabatan harus memiliki filosifi barisan, yang harus seiring agar terjadi keseimbangan.
Oleh karena itu, Guru Besar sekaligus Pakar Filsafat Agama UIN Datokarama ini mengingatkan kepada pejabat yang dilantik bahwa jabatan sama seperti dua sisi mata uang. Artinya bahwa, pejabat mendapat kemuliaan sekaligus beban tugas atau amanah.
"Jabatan itu seperti orkestra, di mana para penyanyi dan pengiring harus memperhatikan dan mengikuti dirijen agar seirama," ucapnya.
Ia juga mengingatkan tentang mental pejabat meliputi percaya diri namun lemah dalam menghadapi masalah. Kemudian, tipe pejabat yang memandang jabatan sebagai amanah dan mau bekerja keras. Berikutnya, mental pejabat yang tidak perduli dengan apa yang terjadi dan mampu memberikan solusi.
Rektor UIN Datokarama Profesor Lukman S Thahir melantik 11 orang pejabat UIN Datokarama, di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin (6/11/2023) (ANTARA/HO-Kiswanto)
"Saudara - saudara bukanlah orang - orang yang pintar. Karena di kampus ini banyak orang yang pintar, yang kepintarannya bisa jadi melebihi kelebihan saudara sekalian. Namun, saya memilih saudara semua, karena saya percaya saudara bisa bekerja sama," kata Profesor Lukman S Thahir saat menyampaikan sambutan pada pelantikan 11 orang pejabat kampus periode 2023 - 2027, di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin.
Lukman S Thahir melantik dan mengambil sumpah jabatan tiga wakil rektor yang terdiri dari Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga dijabat oleh Doktor Hamka,Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, dijabat oleh Doktor Hamlan, dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kerja sama dan Alumni dijabat oleh Doktor Faisal Attamimi.
Rektor juga melantik Doktor Saepudin Mashuri sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan (FTIK), Doktor Muhammad Syarif Hasyim sebagai Dekan Fakultas Syariah. Berikutnya, Doktor Sidik sebagai Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, serta Doktor Sagir M Amin sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Islam.
Selanjutnya, Profesor Nurdin sebagai Direktur Pascasarjana, Doktor Sahran Raden sebagai Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Doktor Sofyan Bachmid sebagai Ketua Lembaga Penjaminan Mutu dan Doktor Kamaruddin sebagai Kepala Satuan Pengawas Internal.
Para pejabat yang dilantik, bertugas untuk membantu Rektor dalam mengembangkan UIN Datokarama yang berkesesuaian dengan tuntutan Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Oleh karena itu, Rektor memadukan konsep 60 banding 40, yang artinya bahwa 60 persen merupakan wajah lama yang pernah menjabat pada periode sebelumnya, dan 40 persen merupakan wajah baru.
Profesor Lukman S Thahir yang merupakan Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Sulawesi Tengah percaya bahwa pejabat yang dilantiknya, merupakan orang - orang yang dapat bekerja sama dalam mengembangkan UIN Datokarama sebagai kampus terdepan.
"Saudara saya percaya memiliki resonansi dan frekuensi yang sama dengan saya dalam mengembangkan kampus ini," ujarnya.
Guru Besar sekaligus Pakar Filsafat Agama UIN Datokarama ini mengutip pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang mengatakan bahwa jabatan harus memiliki filosifi barisan, yang harus seiring agar terjadi keseimbangan.
Oleh karena itu, Guru Besar sekaligus Pakar Filsafat Agama UIN Datokarama ini mengingatkan kepada pejabat yang dilantik bahwa jabatan sama seperti dua sisi mata uang. Artinya bahwa, pejabat mendapat kemuliaan sekaligus beban tugas atau amanah.
"Jabatan itu seperti orkestra, di mana para penyanyi dan pengiring harus memperhatikan dan mengikuti dirijen agar seirama," ucapnya.
Ia juga mengingatkan tentang mental pejabat meliputi percaya diri namun lemah dalam menghadapi masalah. Kemudian, tipe pejabat yang memandang jabatan sebagai amanah dan mau bekerja keras. Berikutnya, mental pejabat yang tidak perduli dengan apa yang terjadi dan mampu memberikan solusi.