Kota Bogor (ANTARA) - Direktur Keuangan dan Manajeman Resiko Perum LKBN ANTARA Nina Kurnia Dewi menyoroti kepemimpinan perempuan di perusahaan BUMN dalam Sidang Promosi Doktoral di Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (SB-IPB) University, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis.


Disertasinya yang berjudul "Model dan Strategi Pengembangan Kepemimpinan Perempuan untuk Keberlanjutan Perusahaan di BUMN" menyoroti program peningkatan kepemimpinan perempuan di perusahaan maupun anak/cucu BUMN, dengan promotor Prof. Dr. Ir. Arif Imam Suroso M.Sc, Dr. Ir. Idqan Fahmi M.Ec, serta Prof. Dr. Ir Rizal Sjafief Sjaiful Nazil D.E.S.S.

Nina menyebutkan, dari sekitar 1,6 juta pegawai lingkungan BUMN pada tahun 2022, sekitar 40 persen di antaranya adalah pegawai perempuan.

Angka tersebut dinilai selaras dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 yang menunjukkan persentase seimbang, yakni 50,5 persen penduduk laki-laki dan 49,5 persen penduduk perempuan dari total sekitar 275,8 juta jiwa penduduk Indonesia.

Di sisi lain, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki program untuk meningkatkan kepemimpinan perempuan di perusahaan plat merah tersebut melalui jumlah direksi perempuan.

Dari 13 persen atau 63 orang -dari total 425 orang- direktur pada September 2021, Kementerian BUMN menargetkan 25 persen direksi perempuan di tahun 2023.

"Perempuan sebagai sebuah sumber daya organisasi, saya sangat tertarik untuk mengkajinya, karena berkaitan dengan peningkatan kualitas penduduk, peningkatan kualitas insan perusahaan dalam hal ini adalah BUMN," kata Nina sesaat sebelum sidang promosi.

Kini Nina menjalani sidang promosi doktor yang dipimpin Prof. Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc di Kampus Sekolah Bisnis IPB University, Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat, pukul 13.00 WIB dengan jajaran penguji Dr. Ir. Zaim Uchrowi, MDM, Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti M.Si., Prof. Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc, serta Dr. Linda Karlina Sari, S.Stat, M.Si.

Ia mengaku tak banyak melakukan persiapan dalam menghadapi sidang promosi dokter mengingat telah cukup panjang menempuh proses akademik, termasuk menjalani ujian tertutup pada 6 Desember 2023.

"Saya telah menunaikan kewajiban yang namanya ujian tertutup, di situ memang lebih agak detail dan saya hanya didampingi suami. Saya menjalani ujian tertutup selama 2,5 jam," tuturnya.(KR-MFS)




 

Pewarta : M Fikri Setiawan
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024