Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah berharap gerakan pemuda tani Indonesia (Gempita) mampu meningkatkan akselerasi pertanian dasar dalam menunjang kemajuan produksi.
"Sudah saatnya pemuda ikut berkontribusi memajukan sektor pertanian daerah dengan menggunakan berbagai metode yang modern," kata Penjabat (Pj) Bupati Parigi Moutong Richard Arnaldo saat menghadiri rembuk pemuda tani sekaligus sosialisasi Gempita di Parigi, Minggu.
Ia menjelaskan, pertanian modern sudah harus diaplikasikan dalam setiap kegiatan pertanian, mulai dari menggarap lahan, menanam hingga panen dan pemasaran produk.
Sebagai mana arah Kebijakan Kementerian Pertanian saat ini terus berupaya melakukan transformasi pertanian menggunakan teknologi.
"Bukan berarti metode tradisional ditinggalkan. Metode itu dikolaborasikan dengan penggunaan teknologi supaya produksi dan produktivitas tanaman lebih meningkat, selain itu dapat meringankan pekerjaan petani dalam melaksanakan kegiatan produksi," ujarnya.
Oleh sebab itu, ini menjadi kesempatan pemuda mengimplementasikan ilmu-ilmu terapan yang di dapat di bangku kuliah, sekaligus menangkap peluang untuk berkontribusi menjadi daerah penyangga pangan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sebab, Sulteng menjadi salah satu daerah yang telah berkomitmen menjadi penyangga pangan nasional, sehingga peluang ini perlu dimanfaatkan dengan baik, dan Parigi Moutong merupakan salah satu daerah di provinsi ini sebagai sentra pertanian.
"Kehadiran petani milenial tentu menjadi penguat sektor pertanian daerah. Pertanian tidak ada matinya, karena ini menyangkut kebutuhan dasar masyarakat," ucap Richard.
Menurut data Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) setempat, luas tanam padi 2023 Parigi Moutong 68.793 hektare dengan luas panen 59.161,5 hektare dan produktivitas rata-rata 47,5 kuintal/hektare menghasilkan gabah kering panen (GKP) 239.538,5 ton.
"Lahan pertanian masih cukup luas, dan pertanian di kabupaten ini masih menjadi sektor unggulan," katanya.
Koordinator Nasional Gempita Adi Henrius mengemukakan, pentingnya ketersediaan dan pengolahan lahan tidur menjadi lahan produktif untuk menjadi kekuatan ekonomi di daerah, dengan bantuan anak muda (petani) milenial dengan memanfaatkan teknologi.
"Selagi masih ada lahan manfaatkan dengan baik, peran anak muda di era modern saat ini tidak lagi hanya fokus pada sektor tertentu, sektor pertanian juga sudah mulai minati. Saya berharap pemuda Parigi Moutong juga ikut bil bagian mengembangkan sektor ini," tuturnya.
Ketua Koordinator Daerah Gempita Parigi Moutong Aguslam N Hampeng optimis kehadiran Gempita berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) mampu menjadikan para petani lebih kuat untuk menciptakan inovasi baru demi menjaga dan meningkatkan produksi ke depan.
"Kami membangun kolaborasi dengan Pemda guna membangun sistem pertanian yang lebih modern melalui inovasi maupun riset," katanya.