Program Gempita Gerakan Ekonomi Rp100 Miliar/tahun
Donggala, 13/11 (Antara) - Kelompok nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar sektor kelautan dan perikanan yang terlibat dalam Gerakan Nasional Masyarakat Peduli Industrialisasi Kelautan dan Perikanan (Gempita) mampu menggerakkan ekonomi minimal Rp100 miliar tiap tahun.
"Jumlah ini cukup signifikan dan meningkat terus setiap tahun. Karena itu program Gempita akan terus dilakukan meski konsepnya kemungkinan bergeser sesuai visi dan misi Menteri KP yang baru," kata Kepala Bidang Penyelenggara Penyuluhan Badan Pengembangan SDM Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) Untung Prasetyono di Donggala, Sulteng, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa setiap tahun sedikitnya ada 99 kelompok kegiatan usaha sektor KP dari 33 provinsi yang mengikuti kegiatan Gempita. Setiap kelompok tersebut harus memiliki omset usaha minimal Rp1 miliar untuk bisa lolos mengikuti seleksi sebagai kelompok terbaik.
"Ini berarti, omset usaha seluruh kelompok peserta kegiatan Gempita minimum Rp100 miliar, karena banyak di antara kelompok peserta yang omzetnya sudah berada di atas Rp100 miliar," katanya di sela temu Wihara dan lomba Gempita Regional IV Sulawesi di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Donggala.
Salah satu kegiatan Gempita adalah menggelar lomba kelompok masyarakat peduli industrialisasi KP serta memberikan penyuluhan-penyuluhan dan pelatihan kepada mereka sehingga mampu meningkatkan kinerja baik dalam kuantitas dan kualitas produksi, pengolahan maupun pemasaran.
Kegiatan ini bertujuan mengangkat nama kelompok di pentas nasional, memberikan motivasi dalam berusaha serta membangun jejaring sesama pelaku usaha terutama dalam pengolahan dan pemasaran.
"Jejaring ini sudah berjalan cukup baik. Sebagai contoh, ada kelompok pembudidaya ikan patin di Bengkulu bisa menjual hasilnya di Sulawesi Utara," ujarnya.
Temu wicara dan lomba Gempita Regional IV Sulawesi di PPI Donggala ini diikuti kelompok nelayan dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah serta kelompok usaha pengolahan ikan laut dari Sulawesi Tenggara.
Pemenang I lomba Gempita ini akan mengikuti lomba tingkat nasional yang akan diikuti para pemenang I lomba yang sama dari Wilayah I (Sumatera), Wilayah II (Jawa), Wilayah III (Bali, NTT, NTB), Wilayah IV (Sulawesi), Wilayah V (Kalimantan) dan Wilayah VI (Maluku Papua).
"Jumlah ini cukup signifikan dan meningkat terus setiap tahun. Karena itu program Gempita akan terus dilakukan meski konsepnya kemungkinan bergeser sesuai visi dan misi Menteri KP yang baru," kata Kepala Bidang Penyelenggara Penyuluhan Badan Pengembangan SDM Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) Untung Prasetyono di Donggala, Sulteng, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa setiap tahun sedikitnya ada 99 kelompok kegiatan usaha sektor KP dari 33 provinsi yang mengikuti kegiatan Gempita. Setiap kelompok tersebut harus memiliki omset usaha minimal Rp1 miliar untuk bisa lolos mengikuti seleksi sebagai kelompok terbaik.
"Ini berarti, omset usaha seluruh kelompok peserta kegiatan Gempita minimum Rp100 miliar, karena banyak di antara kelompok peserta yang omzetnya sudah berada di atas Rp100 miliar," katanya di sela temu Wihara dan lomba Gempita Regional IV Sulawesi di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Donggala.
Salah satu kegiatan Gempita adalah menggelar lomba kelompok masyarakat peduli industrialisasi KP serta memberikan penyuluhan-penyuluhan dan pelatihan kepada mereka sehingga mampu meningkatkan kinerja baik dalam kuantitas dan kualitas produksi, pengolahan maupun pemasaran.
Kegiatan ini bertujuan mengangkat nama kelompok di pentas nasional, memberikan motivasi dalam berusaha serta membangun jejaring sesama pelaku usaha terutama dalam pengolahan dan pemasaran.
"Jejaring ini sudah berjalan cukup baik. Sebagai contoh, ada kelompok pembudidaya ikan patin di Bengkulu bisa menjual hasilnya di Sulawesi Utara," ujarnya.
Temu wicara dan lomba Gempita Regional IV Sulawesi di PPI Donggala ini diikuti kelompok nelayan dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah serta kelompok usaha pengolahan ikan laut dari Sulawesi Tenggara.
Pemenang I lomba Gempita ini akan mengikuti lomba tingkat nasional yang akan diikuti para pemenang I lomba yang sama dari Wilayah I (Sumatera), Wilayah II (Jawa), Wilayah III (Bali, NTT, NTB), Wilayah IV (Sulawesi), Wilayah V (Kalimantan) dan Wilayah VI (Maluku Papua).