Tolitoli (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah mendukung pelaksanaan program pemberdayaan perempuan yang diarahkan sebagai bentuk perlindungan kepada perempuan dan anak dari segala bentuk kekerasan di daerah itu.
"Tentunya pemerintah daerah melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Tolitoli berkomitmen untuk melaksanakan pemberdayaan kepada perempuan sebagai upaya penghapusan semua jenis kekerasan di Tolitoli, " kata Kepala DP3A Kabupaten Tolitoli Halimah Setyoningrum di Baolan, Minggu.
Ia mengemukakan pentingnya kesadaran dan partisipasi dari masyarakat guna mewujudkan lingkungan aman dan nyaman bagi perempuan dan anak.
"Partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga serta menjadikan lingkungan di wilayah itu ramah terhadap anak dan perempuan di Tolitoli," ucapnya.
Ia menjelaskan pemberdayaan terhadap perempuan dan anak kedepan dapat memberikan perlindungan paripurna dari segala bentuk kekerasan baik di area publik dan lingkungan keluarga.
"Program itu seperti pemberdayaan ekonomi untuk perempuan, edukasi tentang hak-hak perempuan dan anak serta peningkatan kapasitas lembaga yang dapat membantu korban kekerasan di Kabupaten Tolitoli," sebutnya.
Halimah menuturkan senantiasa berupaya dan berkomitmen agar program pemberdayaan tersebut bisa melindungi perempuan dan anak.
"Komitmen kami program-program itu dapat memberdayakan perempuan dan melindungi anak-anak di Kabupaten Tolitoli, sehingga hal itu menjadi langkah penting dalam rangka penghapusan segala bentuk kekerasan," ujarnya.
Ia mengajak semua pihak baik di lingkungan rumah dan sekolah untuk aktif mensosialisasikan kampanye anti kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Ini sebagai salah satu upaya memberikan edukasi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda tentang pentingnya penghormatan terhadap hak-hak perempuan," bebernya.
Ia menyampaikan agar masyarakat ikut serta untuk pencegahan kekerasan, memberikan dukungan kepada korban dan mendorong pelaporan kasus kekerasan.
"Harapannya kampanye anti kekerasan itu bisa mengubah pola pikir dan budaya yang cenderung mengabaikan hak-hak perempuan dan kampanye ini dapat memberikan dampak positif bagi upaya pencegahan kekerasan perempuan dalam rumah tangga," tuturnya.