Jayapura (ANTARA) - Pangkogabwilhan III Letnan Jenderal TNI Richard TH Tampubolon menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Kevin Jeffery Burnet, di Timika, ibukota Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Rabu.

Kedatangan Dubes Kevin bertujuan membahas perkembangan pembebasan sandera pilot Pesawat Susi Air Phillip Mark Mehrtens yang disandera KKB sejak tanggal 7 Pebruari 2023.

Pangkogabwilhan III Letnan Jenderal TNI Richard TH Tampubolon dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jayapura, Rabu, mengatakan, upaya pembebasan sandera memang dilakukan dengan mengedepankan "soft approach" .

Dalam pertemuan yang berlangsung dengan penuh keakraban, Pangkogabwilhan III mengaku prioritas utama adalah memastikan keselamatan sandera pilot Phillip Mark Mehrtens dan diyakini hingga saat ini dalam kondisi sehat meskipun ada kesulitan dalam pasokan logistik dan akses terhadap kesehatan.

KKB menjaga ketat sandera dan terkadang tinggal bersama masyarakat sipil, sehingga TNI sangat berhati-hati dalam mengambil solusi terbaik terkait masalah tersebut.

"TNI sudah melaksanakan berbagai pendekatan melalui tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat termasuk juga pemerintah daerah dan berharap pembebasan sandera bisa dilakukan melalui soft approach," harap Pangkogabwilhan III Letnan Jenderal TNI Richard TH Tampubolon.

Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Kevin Jeffery Burnet mengatakan, upaya pembebasan yang dilakukan melalui pendekatan soft approach merupakan harapan dari Pemerintah Selandia Baru.

"Pemerintah Selandia Baru menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada Pemerintah Indonesia dan mengakui kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia di Tanah Papua," tegas Dubes Kevin Jeffery Burnet.

Phillip Mark Mehrtens yang berprofesi sebagai pilot Susi Air disandera KKB sesaat setelah mendarat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pengunungan, tanggal 7 Pebruari 2023.

KKB pimpinan Egianus Kogoya juga membakar pesawat milik Susi Air.



 

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Andriy Karantiti
Copyright © ANTARA 2024