Morowali, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Universitas Tadulako (Untad) bersinergi melakukan riset hilirisasi nikel dengan melakukan kunjungan kerja ke PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali.
Kepala Brida Provinsi Sulawesi Tengah Faridah Lamarauna di Morowali, Rabu, mengatakan tujuan kunjungan kerja ini adalah untuk menindaklanjuti hasil kunjungan kerja Gubernur Sulawesi Tengah di Universitas Tadulako terkait riset hilirisasi nikel.
"Bapak Gubernur Rusdy Mastura mengharapkan sumbangsih Untad melalui riset agar investasi di Sulawesi Tengah dapat benar-benar bisa bermanfaat bagi masyarakat," kata Faridah.
Oleh karena itu, kata dia, kunjungan kerja ini merupakan persiapan awal dari riset hilirisasi nikel, yang nantinya memanfaatkan limbah buangan pengelolaan nikel untuk dimanfaatkan masyarakat.
Dengan melakukan kunjungan kerja ke PT IMIP, Faridah berharap manajemen perusahaan dapat memfasilitasi suksesnya pelaksanaan riset ini.
Sementara itu, Ketua Tim Pelaksana Riset Darmawati Darwis menjelaskan, riset hilirisasi nikel ini nantinya akan memanfaatkan limbah slag nikel untuk infrastruktur batako.
Menurut dia, perkembangan teknologi dalam pengolahan slag nikel terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi dalam pemanfaatannya.
“Olehnya, inovasi dalam proses produksi batako juga terus dikembangkan untuk mengoptimalkan manfaat dari slag nikel tersebut," katanya.
Darmawati menyebutkan bahwa keunggulan batako dengan menggunakan slag nikel adalah memiliki kekuatan dan ketahanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan batako konvensional.
Selain itu, penggunaan slag nikel juga dapat mengurangi biaya produksi batako secara keseluruhan.
Ia mengatakan untuk pengujian kualitas batako, dilakukan pengujian kekuatan tekanan, absorpsi air, dan ketahanan terhadap beban untuk memastikan kualitas batako dengan Slag Nikel.
"Hasil uji kualitas ini, akan menjamin keamanan dan ketahanan batako dalam konstruksi," ujarnya lagi.
Menurut Darmawati, apabila dilihat dari pengaruh sosial dan ekonomi, pemanfaatan slag nikel untuk batako tersebut tidak hanya memberikan manfaat pada lingkungan saja, akan tetapi juga berdampak pada pemberdayaan ekonomi lokal.
Inovasi ini juga memberikan peluang baru dalam pengembangan industri lokal dan penciptaan lapangan kerja. Selain itu, katanya, pemanfaatan slag nikel untuk batako merupakan pendekatan inovatif yang memberikan manfaat dalam aspek lingkungan, ekonomi, dan teknologi.
“Dengan regulasi yang tepat dan kolaborasi yang kuat, pemanfaatan ini dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam industri konstruksi," katanya.