Banggai, Sulteng (ANTARA) - Komitmen PT Donggi-Senoro LNG (DSLNG) untuk membangun kualitas sumber daya manusia daerah di Kabupaten Banggai terus ditunjukkan melalui beragam upaya. Salah satunya yang saat ini masih berlangsung adalah pelatihan pertanian terpadu, di mana DSLNG berkolaborasi langsung organisasi nirlaba dari Jepang, Organization for Industrial, Spiritual and Cultural Advancement (OISCA) Sukabumi Training Center, yang diikuti enam pemuda dari tiga kecamatan di sekitar Kilang DSLNG yang berlangsung selama tiga bulan.
DSLNG berkolaborasi langsung organisasi nirlaba dari Jepang, Organization for Industrial, Spiritual and Cultural Advancement (OISCA) Sukabumi Training Center, yang diikuti enam pemuda dari tiga kecamatan di sekitar Kilang DSLNG yang berlangsung selama tiga bulan. ANTARA/HO-Hum DSLNG
Proses pertanian terpadu yang dimulai dengan persiapan pakan ternak yang sehat, yang nantinya menjadi lingkaran dari kehidupan tanaman di lahan, hingga proses panen yang efektif dan maksimal, dilatih kepada para peserta di OISCA. OISCA sendiri sangat mengapresiasi gerakan yang dibuat oleh DSLNG.
“Kami salut dengan program yang dirancang oleh DSLNG ini. Mengubah karakter manusia tidak mudah, namun semuanya bisa dilakukan selangkah demi selangkah. Di tengah krisis pangan ini, DSLNG mengambil peran yang cukup berdampak dengan mengirimkan para pemuda daerah untuk belajar lebih intens soal ketahanan pangan,” ungkap Ahmad Napis, koordinator lapangan OISCA Sukabumi Training Center.
DSLNG berkolaborasi langsung organisasi nirlaba dari Jepang, Organization for Industrial, Spiritual and Cultural Advancement (OISCA) Sukabumi Training Center, yang diikuti enam pemuda dari tiga kecamatan di sekitar Kilang DSLNG yang berlangsung selama tiga bulan. ANTARA/HO-Hum DSLNG
Diakui pihak OISCA, pelatihan intensif ini tidak hanya akan berdampak baik untuk para peserta, namun jika seluruh pengalaman dan ilmu yang didapatkan selama pelatihan mampu diaplikasikan dengan bijak, maka dampak yang dihasilkan pun akan memberi manfaat untuk lingkungan sekitar.
“Besar harapan kami agar para peserta nantinya mampu membuat gerakan-gerakan di masyarakat untuk bisa menumbuhkan kesadaran terhadap pentingnya kemandirian pangan,” tutup Ahmad Napis.
DSLNG berkolaborasi langsung organisasi nirlaba dari Jepang, Organization for Industrial, Spiritual and Cultural Advancement (OISCA) Sukabumi Training Center, yang diikuti enam pemuda dari tiga kecamatan di sekitar Kilang DSLNG yang berlangsung selama tiga bulan. ANTARA/HO-Hum DSLNG
Proses pertanian terpadu yang dimulai dengan persiapan pakan ternak yang sehat, yang nantinya menjadi lingkaran dari kehidupan tanaman di lahan, hingga proses panen yang efektif dan maksimal, dilatih kepada para peserta di OISCA. OISCA sendiri sangat mengapresiasi gerakan yang dibuat oleh DSLNG.
“Kami salut dengan program yang dirancang oleh DSLNG ini. Mengubah karakter manusia tidak mudah, namun semuanya bisa dilakukan selangkah demi selangkah. Di tengah krisis pangan ini, DSLNG mengambil peran yang cukup berdampak dengan mengirimkan para pemuda daerah untuk belajar lebih intens soal ketahanan pangan,” ungkap Ahmad Napis, koordinator lapangan OISCA Sukabumi Training Center.
Diakui pihak OISCA, pelatihan intensif ini tidak hanya akan berdampak baik untuk para peserta, namun jika seluruh pengalaman dan ilmu yang didapatkan selama pelatihan mampu diaplikasikan dengan bijak, maka dampak yang dihasilkan pun akan memberi manfaat untuk lingkungan sekitar.
“Besar harapan kami agar para peserta nantinya mampu membuat gerakan-gerakan di masyarakat untuk bisa menumbuhkan kesadaran terhadap pentingnya kemandirian pangan,” tutup Ahmad Napis.