Jakarta (ANTARA) - Ketua Majelis Nasional KAHMI (MN KAHMI) Bidang Hubungan Internasional yang juga Ketua Umum DPP KNPI Tantan Taufik Lubis diundang hadir ke Moskow untuk menghadiri Kongres Internasional WYF Directorate untuk mempererat persahabatan Indonesia - Rusia.
"Kongres dilaksanakan oleh Movement of The First dan Youth Agency Russian Federation pada 6-12 Juli 2024," ujar Tantan dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Dia mengatakan dalam sejarahnya Indonesia dan Rusia memiliki hubungan baik dan dekat.
"Tidak hanya sekedar relasi bisnis dan politik, melainkan persahabatan yang erat layaknya dua bersaudara yang telah berlangsung selama 79 tahun sejak 1945. Terlebih di era Presiden Indonesia Soekarno dan Presiden Uni Soviet Nikita Khrushchev, begitu sangat akrab," katanya.
Kongres internasional ini dihadiri oleh delegasi lebih dari 100 negara di dunia, bertujuan untuk melakukan penguatan organisasi, evaluasi program dan restrukturisasi serta mengokohkan country representative untuk World Youth Festival selanjutnya.
Kehadiran Tantan Tolub yang juga Ketua NYC Indonesia merupakan sebuah ikhtiar untuk lebih memperkuat hubungan kerjasama Indonesia dan Rusia yang selama ini sudah terjalin sangat erat.
"Diplomasi Pemuda adalah Platform dan Instrumen yang tepat untuk menjaga dan meningkatkan hubungan antara Indonesia dan Rusia," katanya.
Pihaknya ingin melanjutkan warisan dari bapak pendiri bangsa Indonesia Soekarno berdasarkan politik bebas aktif sebagai kompas gerakan diplomasi Indonesia, yang senantiasa membangun komunikasi dan hubungan dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia.
Sementara itu Director General of WYF Daniil Bisslinger mengatakan bahwa kerja sama pemuda internasional harus berdasar kepada prinsip kesetaraan, penghormatan dan kesamaan manfaat.
"International Youth Cooperation Based of The Principle on Equality and Mutual Benefit. Inilah prinsip dasar yang harus kita miliki bersama dan mengimplementasikan," katanya.
Dalam kesempatan berbeda, Kepala Hubungan International WYF Directorate Yulya Motyakina mempresentasikan area kerja WYF yang meliputi 16 isu kunci yang meliputi soal ekonomi kreatif, manajemen, industri, masyarakat sipil, pendidikan, media, tatanan dunia baru, wisata dan kewirausahaan.
"Tentu ke depannya akan semakin banyak kerjasama yang akan kita lakukan," katanya.
"Kongres dilaksanakan oleh Movement of The First dan Youth Agency Russian Federation pada 6-12 Juli 2024," ujar Tantan dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Dia mengatakan dalam sejarahnya Indonesia dan Rusia memiliki hubungan baik dan dekat.
"Tidak hanya sekedar relasi bisnis dan politik, melainkan persahabatan yang erat layaknya dua bersaudara yang telah berlangsung selama 79 tahun sejak 1945. Terlebih di era Presiden Indonesia Soekarno dan Presiden Uni Soviet Nikita Khrushchev, begitu sangat akrab," katanya.
Kongres internasional ini dihadiri oleh delegasi lebih dari 100 negara di dunia, bertujuan untuk melakukan penguatan organisasi, evaluasi program dan restrukturisasi serta mengokohkan country representative untuk World Youth Festival selanjutnya.
Kehadiran Tantan Tolub yang juga Ketua NYC Indonesia merupakan sebuah ikhtiar untuk lebih memperkuat hubungan kerjasama Indonesia dan Rusia yang selama ini sudah terjalin sangat erat.
"Diplomasi Pemuda adalah Platform dan Instrumen yang tepat untuk menjaga dan meningkatkan hubungan antara Indonesia dan Rusia," katanya.
Pihaknya ingin melanjutkan warisan dari bapak pendiri bangsa Indonesia Soekarno berdasarkan politik bebas aktif sebagai kompas gerakan diplomasi Indonesia, yang senantiasa membangun komunikasi dan hubungan dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia.
Sementara itu Director General of WYF Daniil Bisslinger mengatakan bahwa kerja sama pemuda internasional harus berdasar kepada prinsip kesetaraan, penghormatan dan kesamaan manfaat.
"International Youth Cooperation Based of The Principle on Equality and Mutual Benefit. Inilah prinsip dasar yang harus kita miliki bersama dan mengimplementasikan," katanya.
Dalam kesempatan berbeda, Kepala Hubungan International WYF Directorate Yulya Motyakina mempresentasikan area kerja WYF yang meliputi 16 isu kunci yang meliputi soal ekonomi kreatif, manajemen, industri, masyarakat sipil, pendidikan, media, tatanan dunia baru, wisata dan kewirausahaan.
"Tentu ke depannya akan semakin banyak kerjasama yang akan kita lakukan," katanya.