Palu (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dan otoritas Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu bersepakat mempromosikan potensi sosial budaya dan pariwisata Sulteng untuk meningkatkan ekonomi daerah.
 
Kesepakatan itu ditandai melalui penandatanganan kerjasama antara Gubernur Sulteng Rusdy Mastura dan Kepala Bandara Mutiara Sis-Aljufi Palu Rudi Richardo, disaksikan Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Maria Kristi Endah Murni di Gedung Karsa Kementerian Perhubungan di Jakarta, Selasa.
 
Kepala Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Rudi Richardo melalui keterangan tertulisnya diterima, di Palu, mengemukakan bandara Palu sebagai pintu gerbang utama ke Provinsi Sulteng, sehingga hal yang ditingkatkan adalah fasilitas dan pelayanan.
 
"Kerjasama itu juga mencakup berbagai upaya juga untuk meningkatkan infrastruktur dan fasilitas di sekitar bandara supaya ada kenyamanan," ujarnya.
 
Ia mengemukakan kerjasama yang dibangun tentu memberikan dampak positif pada peningkatan konektivitas udara ke Kota Palu, sehingga otoritas bandara berkomitmen membantu pemerintah daerah (pemda) dalam promosi sektor pariwisata.
 
Menurut dia, lewat kerja sama ini saling menguntungkan, di satu sisi dapat membantu meningkatkan jumlah penumpang, di sisi lain dapat membantu meningkatkan jumlah kunjungan wisata.
 
"Sebagai penyelenggara penerbangan, kami juga memiliki peran membantu Pemda mengingat ekonomi daerah, sehingga langkah ini kami anggap tepat untuk percepatan pertumbuhan ekonomi Sulteng," tutur Rudi.
 
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Maria Kristi Endah Murni menambahkan pihaknya mengapresiasi langkah dilakukan Pemprov Sulteng dan otoritas Bandara Mutiara Sis-Aljufi Palu dalam meningkatkan percepatan pembangunan daerah.
 
"Salah satu poin utama kerja sama ini ialah peningkatan konektivitas udara, apa lagi saat ini rute penerbangan Surabaya-Palu sudah dibuka, tentu ini sangat membantu memudahkan mobilitas orang," ucapnya.
 
Sementara itu Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura mengatakan kesepakatan tersebut sebagai salah satu upaya untuk memperkuat posisi dalam peta pariwisata Indonesia.
 
Sebagaimana slogan baru daerah ini yakni 'negeri seribu megalit', yang mana peningkatan sektor pariwisata merupakan salah satu program prioritas dalam memajukan ekonomi daerah.
 
"Tidak hanya menjadi pernyataan niat, tetapi juga menjadi landasan kuat untuk mencapai visi dan misi bersama dalam membangun Sulteng sebagai destinasi unggulan di Indonesia," tuturnya.
 
Berdasarkan data Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Sulteng, jumlah kunjungan wisatawan ke daerah ini pada tahun 2023 mencapai 5 juta orang lebih wisatawan Nusantara, jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2022 hanya sekitar 1,3 kunjungan.
 
"Tahun lalu kunjungan wisata manca negara (wisman) juga mengalami peningkatan sebanyak 8 ribu lebih wisatawan, dibandingkan tahun 2022 hanya 3.280 wisatawan," papar Cudy sapaan akrab Rusdy Mastura.

Pewarta : Mohamad Ridwan/Kristina Natalia
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024