Banggai, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng), mengajak masyarakat untuk menyukseskan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang dilaksanakan secara serentak guna mewujudkan generasi sehat bagi masa depan Indonesia.
"Saya mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini untuk mewujudkan generasi yang sehat dan bebas polio," kata Bupati Kabupaten Banggai Amirudin Tamoreka di Banggai, Selasa.
Ia mengatakan pelaksanaan PIN Polio merupakan upaya melindungi anak dari virus polio yang terdeteksi sekarang, menghentikan penyebarannya, dan mencegah munculnya Kejadian Luar Biasa (KLB).
Menurutnya, pemerintah pusat telah menetapkan status KLB sebagai respon dari penemuan kasus lumpuh layu yang disebabkan oleh Polio Tipe cVPDV2 dalam kurun waktu tahun 2022 hingga saat ini yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia yaitu Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Regional Papua.
Polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio yang paling sering menyerang anak-anak di bawah lima tahun.
Meskipun sebagian besar infeksi tidak menunjukkan gejala, kata dia, dalam beberapa kasus, virus ini dapat menyerang sistem saraf yang mengakibatkan kelumpuhan yang tidak dapat disembuhkan atau bahkan kematian.
Oleh karena itu, sebut Amirudin, Pemkab Banggai menargetkan 41.060 anak di wilayah tersebut menerima vaksin polio dalam PIN Polio 2024 tahap pertama yang digelar mulai Selasa.
Meski di Provinsi Sulawesi Tengah tidak ditemukan kasus polio, kata dia, tetap diperlukan gerakan untuk memberikan imunisasi polio secara masif.
Bupati berharap masyarakat dapat berperan aktif untuk menyukseskan kegiatan ini dalam rangka penanggulangan dan pencegahan virus polio secara nasional, dengan membawa anak mereka ke puskesmas, posyandu, sekolah, atau pos pelayanan imunisasi terdekat untuk mendapatkan imunisasi.
PIN Polio ini tahap pertama dilaksanakan pada 23 Juli 2024 dan putaran kedua pada 6 Agustus 2024. Imunisasi polio diberikan kepada anak-anak yang berusia 0-7 tahun.
"Pemberian dua tetes manis imunisasi guna pencegahan polio ini dipastikan aman," ujar Amirudin.
Ia mengatakan kegiatan ini akan menjangkau seluruh anak-anak di Kabupaten Banggai dan memastikan menerima vaksin polio yang diperlukan untuk menjaga mereka tetap sehat.