Palu (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) mengerahkan 6.729 personel pada Operasi Mantap Praja Tinombala dalam rangka pengamanan Pilkada 2024.
Oleh karena itu, kata dia, apel ini dilaksanakan dalam rangka memastikan kesiapan pengamanan pilkada di Provinsi Sulawesi Tengah.
Agus melanjutkan bahwa Polda Sulteng juga
telah memetakan berbagai potensi kerawanan yang mungkin muncul, seperti polarisasi akibat berita hoaks, isu SARA, propaganda, dan kampanye hitam.
Kapolda Sulteng Irjen Pol Agus Nugroho pada apel gelar pasukan Operasi Mantap Praja Tinombala di Palu, Senin, mengatakan bahwa pilkada sebagai momen politik penting dan terbesar dalam sejarah demokrasi Indonesia.
"Ini adalah pekerjaan besar yang sangat menentukan masa depan bangsa dan negara kita," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, apel ini dilaksanakan dalam rangka memastikan kesiapan pengamanan pilkada di Provinsi Sulawesi Tengah.
Menurut Kapolda, giat ini merupakan langkah akhir dalam pengecekan kesiapan personel dan sarana prasarana yang akan digunakan selama pelaksanaan operasi.
"Hal ini untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan pengamanan Pilkada serentak tahun 2024 dapat berjalan sesuai harapan," ujarnya.
Ia menyebutkan sebanyak 6.729 personel disiapkan untuk mengamankan jalannya pilkada di wilayah ini, dengan rincian 1.910 personel dari Polda Sulteng, 4.294 personel dari Polres jajaran, dan 525 personel dari TNI.
Agus melanjutkan bahwa Polda Sulteng juga
telah memetakan berbagai potensi kerawanan yang mungkin muncul, seperti polarisasi akibat berita hoaks, isu SARA, propaganda, dan kampanye hitam.
Sementara untuk mencegah hal ini, Polda telah membentuk satuan tugas (satgas) anti politik uang dan satgas pilkada damai sebagai pusat kendali, koordinasi, dan komunikasi.
Ia berpesan kepada seluruh personel yang terlibat dalam pengamanan pilkada untuk menjaga profesionalisme dan integritas selama menjalankan tugas.
"Sinergisitas dan soliditas antarpersonel dan stakeholder terkait adalah kunci sukses pengamanan pilkada," ujarnya.