Lewat program OISCA-DSLNG, pemuda Banggai kini bisa magang pertanian di Jepang

id Dslng,pertanian,magang,jepang

Lewat program OISCA-DSLNG, pemuda Banggai kini bisa magang pertanian di Jepang

Lewat program OISCA-DSLNG, pemuda Banggai kini bisa magang pertanian di Jepang. Foto dokumentasi DSLNG

Jepang (ANTARA) - Lewat program pengembangan masyarakat di bidang ketahanan pangan, PT Donggi-Senoro LNG (DSLNG) terus mendorong peningkatan kapasitas generasi muda untuk bersama-sama memajukan pertanian di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Salah satunya dengan mengirimkan enam perwakilan pemuda-pemudi terpilih dari Kecamatan Batui, Kintom, dan Nambo mengikuti program Pelatihan Pertanian Berkelanjutan Terpadu selama tiga bulan di Pusat Pelatihan Organization for Industrial, Spiritual and Cultural Advancement (OISCA) Japan di Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Mei-Juli 2024 lalu.

Kini, Pratama Ariel, 21 tahun, salah satu dari alumni program ini dari Kecamatan Kintom, berkesempatan melanjutkan magang di OISCA Chubu Training Center, Jepang. Ariel, sapaan akrabnya, akan memperdalam ilmu pertaniannya selama dua tahun tahun di Negeri Sakura ini.

Kesempatan magang ini memberikan banyak pengalaman baru yang seru dan menarik baginya. Di Jepang, ia berkesempatan berinteraksi dengan peserta dari berbagai negara seperti Sri Lanka, Filipina, dan India, yang semakin memperkaya wawasan dan jaringannya di bidang pertanian global. Program DSLNG ini diharapkan dapat mencetak agen perubahan di sektor pertanian yang mampu menerapkan teknologi moderen dan meningkatkan produktivitas pertanian di daerah.

Lewat program OISCA-DSLNG, pemuda Banggai kini bisa magang pertanian di Jepang. Foto dokumentasi DSLNG

“Saya sangat berterima kasih kepada DSLNG yang telah memberikan kesempatan berharga ini. Semoga saya bisa memberikan manfaat kepada banyak pihak sekembalinya saya dari Jepang,” sebut Ariel penuh syukur.

Sebelumnya, selama pelatihan di Cikembar, Ariel memilih mendalami teknik budidaya tanaman melon selama satu siklus musim tanam, dari persiapan tanam hingga pasca panen. Ia belajar teknik penanaman dan pemeliharaan tanaman yang baik, termasuk Teknik pengolahan tanah dengan sistem bedengan dan mengatasi berbagai tantangan pertumbuhan tanaman, termasuk mengatasi serangan hama pada tanaman yang dibudidayakannya. Berbagai metode pengendalian hama diterapkan sehingga tanamannya dapat terselamatkan hingga berhasil dipanen.

OISCA Jepang sendiri telah berpengalaman selama puluhan tahun dalam membangun sistem pertanian moderen di berbagai negara Asia. Karenanya Lembaga ini telah memiliki modul pelatihan yang telah disesuaikan dengan kondisi pertanian di Indonesia, dan hal ini yang diterapkan kepada Ariel dan rekan-rekannya.

Dengan tambahan magang di Jepang akan memberikan pengalaman yang lebih luas bagi Ariel untuk mempelajari sistem pertanian, bahasa, dan budaya Jepang yang lebih dalam, yang diharapkan dapat ia terapkan di daerah asalnya di Kabupaten Banggai kelak. (Foto dokumentasi pribadi Ariel untuk DSLNG)