Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah terus berupaya membantu petani memulihkan areal persawahan akibat dampak banjir yang melanda sejumlah wilayah di kabupaten itu pada Selasa (3/9).
"Langkah awal yang kami lakukan, mendata sawah dan kebun yang terendam di Desa Balinggi, Desa Balinggi Jati, Kecamatan Balinggi dan Desa Sausu Peore, Kecamatan Sausu dengan melibatkan penyuluh pertanian," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Parigi Moutong Dadan Priatna di Parigi, Rabu.
Dilaporkan sekitar 72 hektare sawah di Desa Sausu Peore mengalami puso atau rusak dampak banjir, sebab selain terendam sawah juga penuhi material lumpur.
"Data ini masif bersifat sementara, sewaktu-waktu angkanya berubah, sebab belum semua wilayah terdampak yang terdata," ujarnya.
Ia mengemukakan langkah pemulihan dilakukan pihaknya ke depan dengan melakukan pengerukan sedimentasi di sawah, kemudian membangun koordinasi dengan instansi teknis terkait untuk melakukan normalisasi irigasi.
Menurut dia bila penanganan tidak segera dilakukan, maka akan berdampak pada target produksi, sehingga dibutuhkan kerja sama para pihak melakukan upaya pemulihan.
Sekitar 72 hektare sawah terdampak banjir, milik empat kelompok tani (poktan) di Sausu Peore, diantaranya poktan Martajati 5 hektare terendam, poktan Maranindi 17 hektare terendam, poktan Martajati Nadi 30 hektare terendam dan Poktan Sumber Tani Jaya 20 hektare terendam.
"Kami juga meminta penyuluh pertanian memberikan penguatan kepada para petani, supaya mereka tetap semangat berproduksi, sebab bencana hidrometeorologi tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi," tutur Dadan.
Parigi Moutong salah satu daerah sentra pertanian di Sulteng, khususnya sektor tanaman pangan. Yang mana kabupaten ini juga salah satu daerah pelaksanaan program Indeks Pertanaman padi 400 (IP400) dengan luas lahan sekitar 8.500 hektare.
Program ini adalah inovasi Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menggenjot produksi beras dalam negeri.