Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah siap memasok bahan pangan ke Kabupaten Gorontalo Utara dan Bone Bolango, Provinsi Gorontalo sebagai upaya untuk membantu pemenuhan komoditas pangan di daerah tersebut dalam menjaga inflasi.
"Kerja sama ini penting dalam membantu daerah lintas provinsi menjaga stabilitas harga bahan pangan," kata Penjabat (Pj) Bupati Parigi Moutong Richard Arnaldo pada pertemuan bersama Pemda Gorontalo Utara dan Bone Bolango di Parigi, Selasa.
Ia menjelaskan Parigi Moutong salah satu kabupaten yang berkontribusi menjaga ketahanan pangan Sulawesi Tengah melalui produk pertanian dan periklanan.
Oleh sebab itu kolaborasi yang dituangkan dalam perjanjian kerja sama (PKS) di tanda tangan Pj Bupati Parigi Moutong Richard, Pjs Bupati Bone Bolango Budiyanto Sidiki dan Pj Kabupaten Gorontalo Utara Sila Nurainsyah Botutihe.
Ia mengemukakan menindaklanjuti surat dari kedua pemda tersebut untuk kepentingan pemenuhan bahan pokok, pada prinsipnya Pemkab Parigi Moutong menyatakan kesiapan menjalin kerja sama lintas daerah.
"Dari kesepakatan terbangun ada tiga komoditas yang dikerjasamakan diantaranya, cabai rawit, cabai merah dan beras," ujarnya.
Menurut data Pemkab Parigi Moutong tahun 2023 produksi komoditas pertanian yang dikerjasamakan sangat berlimpah, yang mana khusus sub sektor tanaman pangan luas panen padi di kabupaten ini mencapai 59.326 hektare lebih dengan produktivitas 47,50 kwintal per hektare dapat memproduksi gabah kering panen sebanyak 281.802 ton lebih
Kemudian komoditas cabai rawit memiliki luas panen sekitar 529 hektare dengan hasil produksi mencapai 58.245 kwintal, selanjutnya komoditas cabai besar dengan luas panen 60,9 hektare menghasilkan 6.394 kwintal.
"Hasil produksi ini semuanya surplus. Kerja sama yang dibangun ini merupakan bentuk gotong royong antar pemerintah daerah dalam mengendalikan inflasi," tutur Richard.
Sementara itu Pjs Bupati Bone Bolango Budiyanto Sidiki mengatakan bahwa, daerah dipimpinnya pada bulan September 2024 lalu mengalami lonjakan harga komoditas cabai rawit dan cabai besar Rp80 per kilogram.
"Daerah kami pernah tercatat sebagai salah satu daerah dengan indeks pengendalian harga (IPH) tertinggi di Indonesia dengan angka 3,35 persen. Oleh sebab itu cabai menjadi salah komoditas yang mempengaruhi inflasi daerah," ujarnya.
Ia berharap melalui kerja sama yang terbangun, dapat memecah masalah lonjakan harga cabai di kabupaten tersebut.