Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah berharap PT PLN (Persero) segera mengatasi masalah kelistrikan di kabupaten itu akibat dampak kerusakan mesin pembangkit, yang saat ini sedang perbaikan.
"Saya telah menginstruksikan kepada Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkim) bersurat ke PLN Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo (Sulutenggo) guna menjadi solusi atas kondisi ini," kata Penjabat Bupati Bangkep Ihsan Basir melalui keterangan tertulisnya diterima di Palu, Kamis.
Ia mengemukakan dampak dari perbaikan mesin pembangkit dapat berpengaruh terhadap roda pemerintahan dan kegiatan pelayanan publik. Oleh sebab itu, perlu langkah strategis PLN dalam penanganan darurat.
"Jika PLN ULP Salakan tidak menunjukkan keseriusan dalam menangani masalah ini, roda pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat bisa terganggu, karena listrik sudah menjadi kebutuhan dasar," ujarnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perkim Kabupaten Bangkep Rahman Hasan mengemukakan pihaknya segera mengambil langkah-langkah strategis guna melakukan koordinasi dengan pihak PLN Sulutenggo di Manado.
Pihaknya telah menyiapkan materi presentasi mencakup berbagai kendala yang dihadapi PLN ULP Salakan.
“Kami sedang mempersiapkan pemaparan terkait kendala-kendala yang dialami PLN ULP Salakan untuk membuka ruang penyelesaian yang lebih konkrit,” ujarnya.
Ia mengatakan hampir empat bulan terakhir krisis listrik di Banggai Kepulauan belum selesai, sedangkan pihak PLN juga belum menemukan solusi atas masalah tersebut.
Selain itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bangkep Muhammad Aris Susanto mengemukakan berdasarkan laporan masyarakat yang diterima pihaknya, pemadaman listrik terjadi hampir setiap malam, bahkan sering kali tidak sesuai dengan jadwal yang telah disampaikan pihak PLN.
"Akibat dampak pemadaman menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Pemda berharap kondisi ini bisa tertangani secepatnya," kata dia.