Palu (ANTARA) -
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah (Sulteng) melibatkan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) melatih kader pelopor kerukunan dunia maya pemuda lintas agama mengidentifikasi informasi hoaks dan pembuatan konten positif dalam aspek jurnalistik.
 
"Tugas kader pelopor kerukunan dunia maya mengedukasi masyarakat dalam memanfaatkan media sosial/internet sebagai sarana penunjang saat beraktivitas,"
Kata Ketua FKUB Sulteng Zainal Abidin di Palu, Minggu.
 
Ia mengemukakan kader pelopor kerukunan sebagai penyebar pesan damai di platform internet dan media sosial, sehingga penting bagi mereka ditingkatkan kapasitas maupun keterampilannya dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi berbasis digital.
 
FKUB juga melakukan penguatan wawasan moderasi beragama dan empat pilar kebangsaan sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
 
"Kader pelopor kerukunan dunia maya berperan penting untuk menyuarakan dan mensosialisasikan moderasi beragama lewat media sosial dan platform internet, demi menopang upaya FKUB Sulteng dan Pemprov Sulteng dalam meningkatkan kualitas kerukunan," ujarnya.
 
Sementara itu Ketua Panitia Pembentukan Kader Pelopor Kerukunan Dunia Maya Pemuda Lintas Agama FKUB Sulteng Muhammad Hajiji mengatakan Ketua dan Sekretaris AMSI Sulteng Muhammad Iqbal dan Abdullah K Mari sengaja dilibatkan sebagai narasumber, karena mereka pernah dilatih langsung oleh google dan mendapat sertifikat penghargaan dari google, sehingga FKUB meminta mereka untuk memberikan penguatan kapasitas kepada para kader pelopor kerukunan.
 
Dalam pelatihan tersebut, kata dia, peserta lebih diarahkan fokus terhadap identifikasi hoaks dan langkah antisipasinya, serta pembuatan flayer dan video pendek pesan damai berbasis aplikasi, karena informasi hoaks deras mengalir di sejumlah kanal media sosial.
 
"Para kader pelopor kerukunan dunia maya menjadi garda terdepan FKUB Sulteng dalam menangkal hoaks, melakukan kontra narasi ujaran kebencian, serta menyebarluaskan pesan-pesan damai dan kegiatan-kegiatan FKUB Sulteng," ucapnya.
 
Ia menambahkan kualitas kerukunan tidak akan mungkin tercapai bila masyarakat tidak memahami satu sama lain dan tidak membangun hubungan sosial yang baik.
 
Oleh karena itu pemuda, para tokoh lintas agama, maupun tokoh adat, berperan penting menjaga kualitas hidup masyarakat dari aspek toleransi maupun cinta Tanah Air.
 
"Sebagai umat beragama, kita harus wujudkan bahagia beragama karena agama bukan sumber pertikaian dan perpecahan," tutur Hajiji.
 

Pewarta : Mohamad Ridwan
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024