Parigi, Sulteng (ANTARA) - Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Dolago-Tanggunung Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah mendapat anggaran Rp1 miliar untuk pemantapan program Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation atau pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (REDD+) di Kabupaten Parigi Moutong. 

"Anggaran yang kami diterima dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai tujuan pengurangan emisi dampak degradasi hutan," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) KPH Dolago-Tanggunung Mukmin Muharam di Parigi, Selasa. 

Ia menjelaskan KPH Dolago Tanggunung (Sausu-Kasimbar) dengan luas kawasan 253.535 hektare bersama KPH Dampelas-Tinombo (Kasimbar- Moutong) menjadi sasaran program menurunkan emisi karbon dan mewujudkan tata kelola hutan yang lestari untuk kelangsungan lingkungan hidup (KLH). 

Anggaran diberikan Rp1 miliar dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan prioritas, diantaranya pemberdayaan masyarakat/petani, kemudian penanaman pohon produktif, salah satunya komoditas durian. 

"Awal Januari 2025 kami sedang melakukan perencanaan, program tersebut berlangsung hingga 2030," ujarnya. 

Ia mengemukakan wilayah kerja KPH Dolago-Tanggunung meliputi Sausu- Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong, kemudian Tambu Kabupaten Donggala, wilayah Kota Palu, Palolo Kabupaten Sigi. 

Kata dia dana insentif program REDD+ sebesar Rp43,7 miliar akan diimplementasikan selama 24 bulan, melalui kerja sama antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan kemitraan sebagai lembaga perantara yang diberi amanah oleh badan pengelolaan dana lingkungan hidup.

"Kami berharap masyarakat dapat berkolaborasi dalam pengimplementasian program REDD+, terutama masyarakat berada di sekitar kawasan hutan, " ucap Mukmin. 

 


Pewarta : Mohamad Ridwan
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2025