Palu (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) menyatakan kehadiran bank sampah sangat membantu kerja pemerintah daerah (pemda) dalam mengelola kebersihan.

"Bank sampah memiliki peran strategis di tingkat bawah dalam mengurangi timbulan sampah di tingkat masyarakat jika pengelolaannya dilakukan secara profesional," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu Moh Arif di sela penyerahan bantuan hibah alat pendukung operasional Bank Sampah Mutiara di Palu, Kamis.

Menurut dia, pengelolaan kebersihan perlu kolaborasi antara pemerintah, masyarakat maupun pihak swasta, langkah itu tidak lain sebagai upaya menekan timbulan sampah.

 

Bank sampah bertugas mengelola melalui pengumpulan, pemilahan dan penyaluran sampah yang dapat didaur ulang atau digunakan kembali dalam bentuk produk daur ulang.

"Bank sampah menjadi wadah bagi masyarakat menyimpan dan memilah sampah, terutama sampah anorganik berupa plastik, logam dan kertas untuk didaur ulang melalui pabrik pengolahan," ujarnya.

Selain memberikan manfaat lingkungan, bank sampah juga mampu meningkatkan nilai ekonomi dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan masyarakat.

“Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat adalah kunci untuk menciptakan Palu yang bersih, sehat, dan hijau. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga dan mengembangkan program bank sampah supaya benar-benar memberikan manfaat besar bagi warga,” ucapnya.

Ia mengatakan saat ini sekitar lima bank sampah berada di Kota Palu yang dikelola masyarakat, dengan bentuk kegiatan pengelolaan sampah plastik terpadu.

Menurut data DLH Palu, timbulan sampah di ibu kota Sulteng itu mencapai 170 ton per hari, terdiri atas 71 persen sisa makanan, 11 persen sampah plastik, dan sisanya logam serta jenis lain.

 

 

"Dari jumlah itu, baru sekitar 3 ton per hari yang sudah dipilah, yang manfaatnya telah dirasakan oleh para supir dan buruh pengangkut sampah," tutur Arif.

Ia menambahkan melalui bank sampah, sampah rumah tangga bisa dikembangkan menjadi berbagai usaha produktif, termasuk menjadi motor penggerak perubahan perilaku masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah sejak dari rumah tangga.

"Sekarang sudah saatnya bertransformasi dalam pengelolaan sampah, masyarakat silahkan memanfaatkan ini untuk memajukan kota yang bersih, ramah dan berkelanjutan," kata dia lagi.


Pewarta : Mohamad Ridwan
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2025