Palu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat hingga ke tingkat desa melalui Festival Bunga Desa 2025.
“Melalui festival ini, kami berusaha mendekatkan pelayanan dan pembangunan langsung kepada masyarakat di tingkat desa, sekaligus menjadikannya ajang penampilan budaya dan seni,” kata Bupati Poso Verna G.M. Inkiriwang dalam keterangannya diterima di Palu, Rabu.
Ia mengatakan festival yang dilaksanakan di Kota Tentena, Kecamatan Pamona Puselemba ini merupakan pengembangan dari program unggulan “Bunga Desa” atau Bupati Ngantor di Desa yang sebelumnya telah dilaksanakan di berbagai wilayah Kabupaten Poso.
Kegiatan ini kemudian dikemas dalam bentuk festival terpadu yang menggabungkan pelayanan masyarakat, kegiatan seni, budaya, dan pemberdayaan desa.
Bupati menyampaikan bahwa festival ini juga menjadi sarana mendengarkan aspirasi, keluhan, dan harapan warga, sehingga setiap kebijakan yang diambil benar-benar berpihak pada masyarakat.
Ia mengatakan bahwa kehadiran Festival Bunga Desa menjadi wujud nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Poso untuk melaksanakan visi pembangunan daerah sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten Poso Tahun 2025–2029, yakni Kabupaten Poso Makin Maju, Berdaya Saing, dan Berkelanjutan.
“Visi ini bermakna adanya tekad dan komitmen kuat untuk membawa Kabupaten Poso ke tingkat yang lebih tinggi, menciptakan masyarakat yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan bagi generasi mendatang,” ujarnya.
Festival Bunga Desa menghadirkan pelayanan dasar seperti administrasi kependudukan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi. Selain itu, pertunjukan seni dan budaya lokal yang menampilkan kekayaan tradisi dan kreativitas masyarakat Tana Poso.
Menurut dia, pembangunan bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga tentang membangun jiwa, karakter, dan identitas budaya daerah.
“Kita ingin masyarakat Poso tumbuh sebagai masyarakat yang maju, tetapi tetap berakar pada nilai-nilai kearifan lokal dan kebersamaan,” katanya.
Lebih lanjut, kata dia, Festival Bunga Desa 2025 juga menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah daerah, TNI, Polri, instansi vertikal, BUMN/BUMD, organisasi profesi, dan masyarakat dalam menghadirkan pelayanan publik yang cepat, mudah, dan berkualitas.
Ia mengatakan melalui kegiatan ini, Pemkab Poso berharap semangat gotong royong dan kebersamaan terus tumbuh melalui kegiatan ini, serta menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan, pelestarian budaya, dan penguatan pelayanan publik di seluruh wilayah Kabupaten Poso.