Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengatakan Pameran Khusus Koleksi Arkeologika di Museum Sulawesi Tengah merupakan upaya untuk melestarikan warisan masa lalu yang menjadi identitas budaya daerah.

“Pameran ini adalah upaya nyata untuk melestarikan, memahami dan memaknai warisan masa lalu yang menjadi ciri khas budaya Sulawesi Tengah,” kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Sulteng Rudi Dewanto saat membuka Pameran Khusus Koleksi Arkeologika Museum Sulawesi Tengah di Palu, Senin.

Ia menjelaskan sejalan dengan tema “Jejak Peradaban, Benang Merah Masa Lalu, Kini, dan Esok”, Pameran Arkeologika ini bagian dari upaya menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan sehingga masyarakat dapat melihat kesinambungan peradaban yang membentuk identitas Sulawesi Tengah.

Karena itu, kata dia, kegiatan tersebut tidak hanya bernilai edukatif, tetapi juga merupakan bagian dari pelestarian budaya sebagai investasi jangka panjang.

“Museum punya peran strategis untuk pembelajaran,” ujarnya.

Rudi juga berharap pameran yang berlangsung mulai dari 17-21 November ini dapat beririsan dengan pengembangan ekonomi kreatif dan pariwisata daerah, sehingga museum mampu menjadi ruang hidup yang mendorong kreativitas dan meningkatkan minat kunjungan wisata.

Pameran menampilkan berbagai artefak, antara lain pakaian kulit kayu, kapak purba, perhiasan dari batu dan perunggu, serta benda keseharian masyarakat prasejarah lainnya.

Ia juga mengajak seluruh pihak bersinergi melestarikan dan merawat warisan peninggalan masa lalu sebagai aset penting dalam membangun masyarakat Sulawesi Tengah yang tangguh.

“Mari kita dorong dan hidupkan kembali warisan leluhur ini sebagai pondasi pembangunan berkelanjutan yang sesuai semangat Sulteng Nambaso,” katanya.


Pewarta : Nur Amalia Amir
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2025