Palu, 18/3 (Antara) - Para alumni Bidang Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Palu, Provinsi Sulawesi Tengah menyelenggaran kegiatan goes to school dan penanaman pohon dipusatkan di lokasi sekolah MAN Insan Cendekia  Layana Indah , Kecamatan Palu Timur.

Salah seorang alumni Bidang Kehutanan UGM,Eko Desi Sularso di Palu,  mengatakan kegiatan itu masih dalam rangkaian Hari Bakti Rimbawan ke-35 yang diperingati setiap tanggal 16 Maret.

Hari Bakti Rimbawan tingkat Provinsi Sulteng telah diperingati pada 16 Maret 2018 dipusatkan di halaman Kantor Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu.

Ia mengatakan thema Hari Bakti Rimbawan ke-35 Tahun 2018 adalah "Melalui Bakti Rimbawan, Kita Tingkatkan Pengelolaan Lingkungan Hidup Untuk Kesejahteraa Rakyat".

Kegiatan yang dilakukan para alumni UGM, kata dia, mendapat sambutan positif dari pihak sekolah.

Eko mengatakan kegiatan dimaksud dipimpin Ketua Alumni Bidang Kehutanan UGM ( Kagamahut) Provinsi Sulteng, Doni Nugroho.

Lingkungan hidup, kata dia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia sehingga menjaganya menjadi tanggung jawab individu.

Salah satu aksi yang dapat dilaukan adalah dengan menanam dan memeilihara pohon.

Eko yang juga Humas Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) sebelum kegiatan menanam pohon, diadakan sosialisasi tentang hutan dan fungsinya dalam menjaga kesimbangan alam kepada Sekolah MAN Insan Cendekia.

Juga tentang isu terkait perubahan iklim dan efek rumah kaca yang disebabkan oleh meningkatnya kandungan karbon di atmosfer karena penebangan hutan.

Di lokasi MAN Insan Cendekia di Layana para alumni UGM bersama para pengurus dan siswa sekolah itu menanam sebanyak 110 berbagai jenis bibit pohon antara lain bibit mahoni, mangga dan nangka.

Kepala MAN Insan Cendekia Layana Palu, Hardi Irzanto menyambut positif kegiatan yang dilakukan para alumni UGM yang tergabung dalam Kagamahut Provinsi Sulteng itu.

"Kami tentu menyambut baik dan sangat berharap kegiatan-kegiatan seperti ini terus dilakukan karena selaian memberikan pencerahan dan pendidikan konservasi kepada siswa, juga sebagai bukti kepedulian terhadap lingkungan dan alam," kata dia.

Ia juga berharap ke depan, kawasan TNLL yang sebagian masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Poso dan sebagian lagi Kabupaten Sigi tersebut menjadi salah satu objek penelitian siswa pada kegiatan lomba menulis karya ilmiah remaja.

Luas areal TNLL sekitar 217.000 hektare merupakan salah satu Taman Nasional di dunia yang telah ditetapkan UNESCO sebagai cagar biosfer.

Karena ini, sudah sepantasnya masyarakat menjaga karena selain paru-paru dunia, juga banyak terdapat berbagai jenis flora dan fauna endemik yang bisa menjadi tempat untuk pendidikan konservasi dan penelitian.
 

Pewarta : Anas Masa
Editor : Anas Masa
Copyright © ANTARA 2024