Jeddah - Setiap hari rata-rata 2-3 troli barang jemaah tidak terangkut pesawat terbang karena kelebihan berat.
Sekretaris Daerah Kerja Jeddah Nur Alya Fitra mengatakan barang-barang tersebut diantaranya sarung, kain ihram, baju, mainan dan buah tangan lainnya.
"Kebanyakan, sarung, kain ihram dan pakaian," katanya di Jeddah, Senin.
Dia menilai jamaah berspekulasi barang kelebihan tersebut bisa terangkut dalam pesawat sehingga di bawa saja ke bandara.
Daker Jeddah dan juga Makkah dan Madinah, bahkan pada saat manasik haji di Tanah Air, sudah mengimbau berulang kali agar tidak membawa barang berlebihan apa lagi memasukkan air zam-zam dalam koper.
"Maskapai penerbangan pasti akan menolak membawa koper melebihi 32 kilogram dan tas tenteng yang kelebihan berat, apa lagi ditambah tas lainnya demi keselamatan penerbangan juga," kata Fitra.
Barang-barang yang tidak terangkut tersebut dikategorikan sebagai barang tercecer (barcer) dan disimpan di gudang di Jeddah.
Nur menyatakan sesungguhnya banyak tips untuk membawa barang jamaah dengan satu koper besar dan satu tas tenteng yang dibagikan kepada jamaah.
Tahun ini koper dan tas tenteng yang diberikan kepada jamaah dibagi dalam dua warna, yakni oranye untuk penumpang Garuda dan cokelat untuk penumpang Saudia.
Jamaah dianjurkan membawa pakaian secukupnya, 5 hingga 6 stel lalu dicuci bergantian selama di Tanah Suci, sehingga koper tidak akan penuh dam cukup ruang untuk membawa oleh-oleh.
Sejumlah jamaah yang terlanjur membawa koper penuh memilih cara lain, yakni meninggalkan pakaian dan kain yang dinilai tidak perlu seperti handuk, sarung ihram dan baju harian agar ada cukup ruang untuk membawa buah tangan.
Sebenarnya, ada cara lebih ekstrim, ujar petugas yang enggan disebut namanya, yakni meninggalkan semua pakaian dan kain lainnya lalu mengisi kopernya dengan oleh-oleh.
"Bagi yang cukup uang dan cukup waktu, sebenarnya bisa memaketkan buah tangan atau baju ke cargo sehingga tidak ada yang perlu ditinggalkan jika oleh-oleh untuk sanak saudara memang cukup banyak," kata Fitra. (E007)
Sekretaris Daerah Kerja Jeddah Nur Alya Fitra mengatakan barang-barang tersebut diantaranya sarung, kain ihram, baju, mainan dan buah tangan lainnya.
"Kebanyakan, sarung, kain ihram dan pakaian," katanya di Jeddah, Senin.
Dia menilai jamaah berspekulasi barang kelebihan tersebut bisa terangkut dalam pesawat sehingga di bawa saja ke bandara.
Daker Jeddah dan juga Makkah dan Madinah, bahkan pada saat manasik haji di Tanah Air, sudah mengimbau berulang kali agar tidak membawa barang berlebihan apa lagi memasukkan air zam-zam dalam koper.
"Maskapai penerbangan pasti akan menolak membawa koper melebihi 32 kilogram dan tas tenteng yang kelebihan berat, apa lagi ditambah tas lainnya demi keselamatan penerbangan juga," kata Fitra.
Barang-barang yang tidak terangkut tersebut dikategorikan sebagai barang tercecer (barcer) dan disimpan di gudang di Jeddah.
Nur menyatakan sesungguhnya banyak tips untuk membawa barang jamaah dengan satu koper besar dan satu tas tenteng yang dibagikan kepada jamaah.
Tahun ini koper dan tas tenteng yang diberikan kepada jamaah dibagi dalam dua warna, yakni oranye untuk penumpang Garuda dan cokelat untuk penumpang Saudia.
Jamaah dianjurkan membawa pakaian secukupnya, 5 hingga 6 stel lalu dicuci bergantian selama di Tanah Suci, sehingga koper tidak akan penuh dam cukup ruang untuk membawa oleh-oleh.
Sejumlah jamaah yang terlanjur membawa koper penuh memilih cara lain, yakni meninggalkan pakaian dan kain yang dinilai tidak perlu seperti handuk, sarung ihram dan baju harian agar ada cukup ruang untuk membawa buah tangan.
Sebenarnya, ada cara lebih ekstrim, ujar petugas yang enggan disebut namanya, yakni meninggalkan semua pakaian dan kain lainnya lalu mengisi kopernya dengan oleh-oleh.
"Bagi yang cukup uang dan cukup waktu, sebenarnya bisa memaketkan buah tangan atau baju ke cargo sehingga tidak ada yang perlu ditinggalkan jika oleh-oleh untuk sanak saudara memang cukup banyak," kata Fitra. (E007)