Palu, 1(Antaranews Sulteng) - Pemprov Sulawesi Tengah melakukan sidak ke pasar induk tradisional di Kota Palu untuk memantau stok dan harga berbagai jenis bahan kebutuhan pokok (sembako) menjelang bulan ramadhan.

Sidak dilakukan oleh tim terpadu pengendalian inflasi daerah (TPID) dan satgas pangan di dua pasar yakni PIT Manonda dan Masomba Palu, Selasa.

Sejumlah komoditas pangan yang dipantau adalah beras, minyak goreng, gula pasir, daging sapi, daging ayam, telur ayam, bawang merah, bawang putih dan cabai.

Beras sebagai kebutuhan pokok masyarakat dijual pedagang rata-rata harganya normal. Contoh beras, buri-buri, cimandi dan bromo Rp10.000/kg.

Sementara beras jenis pandan jaya dan cinta nur masing-masing Rp12.500/kg yang berarti masih di bawah harga eceran terntinggi (HET) ditetapkan pemerintah untuk beras premium Rp12.800/kg.

Sedangkan beras medium dijual pedagang berkisar Rp9.200-Rp9.450/kg sesuai dengan HET ditetapkan pemerintah.

Ny Rukmini, seorang pedagang beras di salah satu PIT di Kota Palu mengatakan beras medium yang dijualnya itu berasal dari Bulog Sulteng.

"Ya kebetulan kami ini merupakan salah satu RPK (Rumah Pangan Kita) mitra Perum Bulog," kata pedagang itu.

Selain menjual beras premium, ia juga menjual beras medium yang dipasok oleh Bulog.

Ia mengatakan untuk beras medium, harganya sudah ditetapkan Bulog yakni terendah Rp9.200 dan tertinggi Rp9.450/kg.

Karena harganya sudah ditetapkan, maka pedagang tidak boleh menjualnya melebihi HET.

Soal stok beras, Ny Rukmini menjamin cukup memadai. Stok beras yang ada dijamin cukup sampai kebutuhan hari raya Idul Fitri.

Sejumlah instansi yang ikut dalam sidak antara lain Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulteng, Biro Perekonomian Pemprov Sulteng, Bank Indonesia (BI), Dinas Perkebunan dan Peternakan Sulteng, Perum Bulog dan satgas pangan Polda Sulteng.
 

Pewarta : Anas Masa
Editor : Anas Masa
Copyright © ANTARA 2024