Banggai, Sulawesi Tengah,  (Antaranews Sulteng) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah meningkatkan kapasitas masyarakat daerah tertinggal pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Kasubbid Perlindungan Hak Perempuan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sulteng Irmawati Sahi mengemukakan, di Palu, Selasa, peningkatan dan penguatan kapasitas dilakukan lewat pelatihan dengan pendekatan kekeluargaan.

"Keluarga menjadi faktor paling dekat, sekaligus faktor paling menentukan dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak," ungkap Irmawati Sahi.

Irma, sapaan akrab Irmawati Sahi menyebutkan masyarakat daerah tertinggal di kepulauan perlu diberikan pemahaman dan penguatan untuk perlindungan terhadap perempuan dan anak.

Hal itu, urai dia, agar pemenuhan hak-hak perempuan dan anak dapat terealisasi dengan baik lewat peran keluarga atau rumah tangga.
  (Ist)
Ia mengutarakan keluarga/rumah tangga harus berperan penting dalam melindungan perempuan dan anak, serta memberikan hak perempuan dan anak.

"Keluarga/rumah tangga harus menjadi ujung tombak pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Seorang kepala rumah tangga, harus mengetahui kewajibannya terhadap keluarga dan rumah tangganya," urainya.

Pemprov Sulteng lewat Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melibatkan 50 warga Kabupaten Banggai  dalam pelatihan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak lewat pendekatan keluarga di Hotel Estrella tanggal 10 - 13 Mei 2018.

DP3A juga melibatkan P2TP2A, PKK, dharma wanita, majelis ta`lim, petugas kesehatan, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh perempuan, UPPA Polres Banggai, OPD terkait.

DP3A menghadirkn narsumber Sri Indraningsih Lalusu, Sebagau Ketua Komisi I DPRD Sulteng, Naharudin, Anggota DPRD Sulteng, Kapolres Banggai, Kepala DP3A Sulteng, Kadis P2KBP3A Kabupaten Banggai, Moh Basir dan aktivis perempuan Mutmainah Korona.

Baca juga: DP3A latih calon konselor penanganan kekerasan perempuan-anak

Pewarta : Muhammad Hajiji
Editor : Muhammad Hajiji
Copyright © ANTARA 2024