Palu (Antaranews Sulteng) - Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng dan Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (BB TNMLL), terdapat sebanyak 14 titik sebaran keong schistosomiasis pembawa penyakit demam keong dalam kawasan konservasi itu.

Kepala Balai Besar TNLL Jusman di Palu, Kamis, membenarkan adanya sebaran schisto dalam kawasan cagar bisofer Lore Lindu.

Ia mengatakan beberapa waktu lalu telah dilakukan survei dan penelitian yang dilakukan Balai Litbang Pengendali Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala.

Tim survei yang melibatkan sejumlah peneliti muda tersebut menerobos sampai ke dalam hutan melakukan penelitian di tiga wilayah yakni Dataran Lindu di Kabupaten Sigi, Dataran Napu dan Dataran Bada di Kabupaten Poso.

Dari hasil penelitian, tim menemukan ada 14 titik sebaran perkembangbiakan keong schisto yang perlu mendapatkan perhatian pemerintah untuk segera ditangani.

Baca juga: Di Lindu terdapat 32 titik schistosoma
Baca juga: Poso bentuk kelompok 'Gemaberaksi' untuk berantas keong schistosomiasis

Dengan ditemukan sebaran titik fokus schisto dalam kawasan TNLL, tentu secepatnya akan ditindaklanjuti penanganan dan pemberantasan.

Secara rinci, kata Jusman, sebaran keong schistosomiasis sebanyak empat titik di sekitar Danau Lindu, delapan titik di Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara, dan dua titik lagi di Desa Dodolo di Kabupaten Poso.

Sementara peneliti muda, Yunus mengatakan hasil survei terbaru yang dilakukan Balai Besar TNLL bekerja sama dengan Balai P2B2 Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala, telah? ditemukan adanya fokus baru sebaran sumber penyakit schistosomiasis yang ada di dalam maupun luar kawasan konservasi Taman Nasional Lore Lindu.

Khusus di Sulteng, katanya, penyakit schistosomiasis hanya terdapat di tiga wilayah yakni di Dataran Lindu, Kabupaten Sigi dan Dataran Napu dan Bada, Kabupaten Poso.
 

Pewarta : Anas Masa
Editor : Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2024