Sigi,  (Antaranews Sulteng) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi menyatakan, puluhan rumah di Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan hanyut diterjang banjir yang terjadi pada 18 November 2018.

"Banyak warga terpaksa mengungsi karena bencana alam itu," kata Kepala Bidang Konstruksi dan Rehabilitasi BPBD Kabupaten Sigi, Gayus Sampe di Sigi, Rabu.

Ia mengatakan, selain rumah hanyut, juga banyak yang rusak, tetapi tidak ada korban jiwa dalam peristiwa alam tersebut.

Sehari setelah bencana terjadi, warga di Desa Bangga langsung mendapatkan bantuan kemanusiaan dari? Pemkab Sigi dan juga pihak-pihak yang peduli korban bencana alam di daerah itu.

Hingga kini, kata dia, bantuan untuk meringankan korban terus tersalur dari berbagai relawan kemanusiaan.

Bukan hanya korban banjir, tetapi juga masyarakat yang masih bertahan di lokasi-lokasi pengungsian karena bencana alam gempabumi dan likuifkasi tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Sigi juga masih mendapatkan bantuan bahan makanan dan lainnya dari donatur maupun para relawan kemanusiaan.

"Kalau bantuan bahan makanan cukup banyak sehingga warga tidak ada yang sampai kelaparan karena alasan tidak ada bahan makanan," kata Gayus.

Banjir yang menerjang Desa Bangga di Kabupaten Sigi disebabkan hujan deras mengguyur wilayah hulu sungai di daerah itu.

Seorang relawan kemanusiaan, Gerad yang ikut menyalurkan bantuan bahan makanan bagi para korban banjir di Desa Bangga mengatakan kondisi warga cukup memprihantikan.

Khususnya mereka yang telah kehilangan tempat tinggal karena rumahnya diterjang banjir lumpur dan juga disertai material potongan-potongan kayu, kini harus tinggal sementara di titik-titik pengungsi yang disediakan pihak desa setempat.

Banjirnya, kata dia, cukup parah, sebab banyak rumah yang tertimbun lumpur. Warga yang ada di desa itu, kini tetap waspada karena hujan masih mengguyur wilayah tersebut.

Di Kabupaten Sigi ada banyak wilayah yang rawan bencana alam tanah longsor dan banjir, termasuk Kecamatan Dolo, Dolo Selatan dan Dolo Barat.

Selain adanya sungai dekat permukiman masyarakat, juga kondisi tanah labil sehingga mudah banjir dan? longsor saat hujan lebat.

Pada 28 September 2018, 13 dari 15 kecamatan di Kabupaten Sigi diterjang bencana alam gempabumi berkekuatan 7,4 SR yang mengakibatkan banyaknya bangunan rumah penduduk, sekolah, fasilitan kesehatan, perkantoran, toko/kios, SPBU, rumah sakit, Puskesmas dan infranstruktur .

Tercatat ada 104 sekolah di 13 kecamatan yang terdampak gempabumi sehingga siswa-siswi terpaksa masih belajar di tenda-tenda darurat bantuan dari pemerintah dan Unicef.
 

Pewarta : Anas Masa
Editor : Anas Masa
Copyright © ANTARA 2024