Sigi, Sulawesi Tengah,  (Antaranews Sulteng) - Persekutuan Pelayanan Kristen untuk Kesehatan Seluruh Indonesia (PELKESI) meningkatkan pengetahuan kader posyandu dan kesehatan Desa Tuva Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, tentang ASI dan Makan Pendamping(MP) ASI.

"Kader Posyandu perlu dilatih agar mempunyai pengetahuan tentang ASI Eksklusif dan MP-ASI serta keterampilan pemantauan pertumbuhan bayi dan anak," kata Project Manager PELKESI Palu, Sukendri, di Sigi, Minggu.

Dia mengemukakan, penting bagi kader posyandu dan kesehatan untuk menyebarkan ilmu dan keterampilan yang telah didapat dengan mengaplikasikannya, mulai dari keluarga dan juga pada kegiatan Posyandu-posyandu desa sehingga masyarakat terbiasa dengan makanan sehat dan cukup gizi.

Sukerdi mengatakan, bila bayi dan anak-anak serta warga sehat, maka bersama seluruh penyintas bencana kita bisa bangkit lebih kuat dan lebih siap lagi sehingga masa depan lebih baik.

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar pada 2013, persentase nasional mulai menyusui kurang dari satu jam atau Inisiasi Menyusu Dini (IMD) setelah bayi lahir adalah 34,5 persen.

Sementara di Provinsi Sulawesi Tengah hanya sebesar 29 persen dengan cakupan rata-rata pemberian ASI Ekslusif yang meningkat tidak signifikan dari 2014 mencapai angka 55,5 persen dan 2015 di angka 56 persen.?

Rendahnya cakupan persentase pemberian ASI Eksklusif ini disebabkan berbagai hal antara lain karena kurangnya dukungan Pemkab/Pemkot dalam regulasi dan kebijakan.

Kemudian, dipengaruhi masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasaran Komunikasi Informasi dan Edukasi ASI dan MP-ASI yang belum optimal memberdayakan kelompok pendukung ASI,MP-ASI di tingkat Posyandu.

Pelatihan itu untuk mendorong keluarga yang mendapat informasi yang memadai tentang pentingnya pemberian ASI ekslusif ?untuk bayi usia 0-6 bulan dan MP ASI pada anak 7-24 bulan, diharapkan mengimplementasikan pengetahuan tersebut demi generasi bangsa yang sehat jiwa dan raganya.?

Kepala Desa Simoro, Herry Sampow menyatakan, menyediakan anggaran untuk menindak lanjuti peningkatan pengetahuan kader tersebut dari Dana Desa pada 2019.

Pemkab Sigi melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi yang diwakili oleh Kepala Seksi Promkes, Roslin, mengapresiasi dan mendukung kegiatan upaya Pelkesi meningkatkan pengetahuan kader posyandu dan kesehatan mengenai ASI dan MP-ASI.

Pemkab Sigi, menurut dia, berharap ada kerja sama yang saling mendukung untuk pembangunan manusia di bidang kesehatan untuk ibu dan bayi, karenahanya dengan saling menopang dan mendukunglah Sulawesi Tengah boleh kembali bangkit dan kuat.?

Kader Posyandu dari Desa Tuva, Yohana mengaku menerima banyak informasi baru tentang pengolahan makanan berbahan pangan lokal dan berharap mereka boleh menyediakan MP-ASI di kelompok Posyandu Bayi yang lebih beragam dan tetap sesuai kebutuhan gizi bayi dan balita. ?

Sedangkan, Bidan Desa Simoro, Megawati bersama kader Posyandu setempat berkomitmen akan melaksanakan kelas ibu hamil yang akan diikuti oleh seluruh kader posyandu sehingga pengetahuan tentang penanganan sehat sejak dini (janin), menjadi lebih baik.

Tujuannya agar semakin banyak orang yang dapat tertolong dengan penyebaran informasi itu serta akan menidaklanjuti pelatihan PMBA dan Pengolahan Bahan Pangan Lokal ini akan disebar dalam kelas-kelas Posyandu di hari yang akan datang.

PELKESI menggelar mengadakan Pelatihan Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) dan Pengolahan Bahan Pangan Lokal di Desa Simoro, pada 17 - 19 Januari 2019. Peserta kegiatan itu berasal dari sembilan kader Kesehatan Desa Simoro dan sebelas Kader Kesehatan Desa Tuva.

Pewarta : Muhammad Hajiji
Uploader : Sukardi
Copyright © ANTARA 2024