Jakarta, (Antaranews Sulteng) - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyoroti banyaknya utang akibat pembangunan infrastuktur di era pemerintahan Joko Widodo yang menyebabkan inefisiensi.
"Saya melihat bahwa masalah 'cost of money', banyak utang komersial untuk membangun infrastruktur yang menyebabkan inefisiensi," kata Prabowo dalam Debat Capres Putaran Kedua sesi pendalaman visi misi di Jakarta, Minggu.
Prabowo menambahkan banyak masyarakat yang dinilai dirampas tanahnya karena pembangunan tersebut.
"Masyarakat tanahnya diambil, memindahkan kehidupan mereka," katanya.
Karena itu, Prabowo menawarkan untuk pembangunan infrastruktur sedianya dilakukan dengan pendekatan kerakyatan.
"Ini sangat penting dengan bicara, kita harus berorientasi untuk meningkatkan nilai tambah dari segi ekonomi agar bisa membayar utang-utang itu yang membuat pertumbuhan ekonomi melambat," katanya.
"Saya melihat bahwa masalah 'cost of money', banyak utang komersial untuk membangun infrastruktur yang menyebabkan inefisiensi," kata Prabowo dalam Debat Capres Putaran Kedua sesi pendalaman visi misi di Jakarta, Minggu.
Prabowo menambahkan banyak masyarakat yang dinilai dirampas tanahnya karena pembangunan tersebut.
"Masyarakat tanahnya diambil, memindahkan kehidupan mereka," katanya.
Karena itu, Prabowo menawarkan untuk pembangunan infrastruktur sedianya dilakukan dengan pendekatan kerakyatan.
"Ini sangat penting dengan bicara, kita harus berorientasi untuk meningkatkan nilai tambah dari segi ekonomi agar bisa membayar utang-utang itu yang membuat pertumbuhan ekonomi melambat," katanya.