Palu (ANTARA) -  Peresmian pengoperasian bank sampah emas oleh Direktur Utama PT. Pegadaian (Persero) Kuswiyoto dan Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said di Kelurahan Pengawu, Kecamatan Tatangan, Rabu (6/3) bukan saja untuk meningkatkan animo masyarakat menjaga kebersihan lingkungannya.

Tetapi masyarakat juga diharapkan makin melek dengan dunia perbankan melalui pertisipasi mereka dalam mengumpulkan sampah di bank sampah emas yang selanjutnya ditukar dengan tabungan emas dari sejumlah bank milik pemerintah di Palu.

"Ini melanjutkan cita-cita kita bersama dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) bagaimana kita wajib meningkatkan inklusi keungan. Masyarakat yang belum punya tabungan dan sudah punya tabungan bisa melek dengan dunia perbankan," kata Kuswiyoto.

Menurutnya banyak keuntungan yang dapat diperoleh warga Palu dengan memanfaatkan program dan layanan kepada nasabah yang disediakan masing-masing perbankan milik pemerintah yang beroperasi di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah tersebut.

"Transaksinya nanti juga bisa canggih lewat aplikasi digital android dan istimewanya tabungan emas ini bisa digadaika  atau disekolahkan dan bunganya sangat terjangkau," ujarnya.

Dia yakin bank sampah emas lewat program memilah sampah mendulang emas yang merupakan program CSR unggulan PT. Pegadaian Persero tersebut akan meningkatkan kondisi keuangan masyarakat apalagi pasca bencana 28 September yang mengakibatkan banyak sektor termasuk sektor perekonomian menjadi terpuruk.

Yang paling penting pogram itu ia yakini dapat berimplikasi terhdap kebersihan lingkungan di setiap wilayah dan Kota Palu secara keseluruhan sebab Kota Palu merupakan lokasi dimana PT. Pegadaian (Persero) merealisasikan program bank sampah emas ke 17 nya dan telah terbukti di sejumlah daerah di Indonesia.

Pewarta : Muhammad Arsyandi
Editor : Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2024