Sigi (ANTARA) - Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) memberdayakan warga Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah melalui program pemulihan pascabencana gempa bumi, tsunami dan likuefaksi.
Presiden FSPPB Pertamina Arie Gumilar, di Sigi, Sabtu mengatakan, program yang sudah berjalan selama masa pemulihan bencana Sulteng itu difokuskan di Desa Sambo, Kabupaten Sigi dengan berbagai kegiatan prioritas warga setempat.
"Sejak enam bulan masa pemulihan bencana, kami sebagai karyawan PT Pertamina telah mengeluarkan anggaran sebesar Rp850 juta membantu perbaikan sarana dan prasarana di wilayah Sigi khususnya Desa Sambo," kata Arie.
Anggaran itu kata dia, murni dari sumbangan para karyawan dan mendapat apresiasi dari direksi Pertamina.
Program pemulihan pascabencana yang digagas FSPPB Pertamina memprioritaskan empat kegiatan yakni, revitalisasi sarana air bersih, pembangunan infrastruktur, pendidikan serta membangkitkan kembali ekonomi masyarakat.
Sigi merupakan salah satu daerah terdampak parah akibat guncangan gempa bumi berkekuatan 7,4 pada Skala Richter 28 September 2018 lalu.
Arie menjelaskan, sarana air bersih yang dibangun serikat pekerja Pertamina melibatkan warga setempat dengan sistem kerja gotong royong dan sudah difungsikan untuk memenuhi kebutuhan pasokan air bersih di desa tersebut.
"Masyarakat telah menikmati hasilnya, proses pipanisasi sudah dilakukan dan telah mengairi tiga dari empat dusun di wilayah tersebut," ujarnya.
Dia menyebut, Desa Sambo sudah menjadi desa binaan serikat pekerja Pertamina. Sejak enam bulan masa pemulihan bencana Sulteng, pihaknya telah membangun sejumlah sarana yang menjadi kebutuhan mendesak warga setempat.
"Air bersih menjadi kebutuhan utama warga," tambahnya.
Selain penyediaan sarana air bersih, pihaknya memberdayakan warga setempat melalui industri rumahan usaha kecil menengah (UKM) berbasis ekonomi mikro, dengan memanfaatkan potensi suberdaya alam yang ada.
Menurut Arie, Sigi memiliki banyak komoditas perkebunan salah satunya pisang yang sangat berpotensi dan memiliki nilai ekonomis.
Dia memaparkan, warga setempat telah mengembangkan komoditas itu menjadi makanan olahan berupa krispi pisang yang sangat bermanfaat guna mendorong peningkatan ekonomi warga.
"Kami hadirkan solusi untuk masyarakat di tengah situasi yang tidak kondusif seperti ini. Kami sudah menyediakan alat, tinggal masyarakat yang memanfaatkannya untuk kepetingan ekonomi," ucapnya..
Produk olahan industri rumahan krispi pisang yang dikembangkan warga Desa Sambo, Kabupaten Singi, Sulawesi Tengah berbasis industri rumahan hasil program digagas Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), Sabtu (30/3). (Antaranews Sulteng/Moh Ridwan)
Selain itu serikat pekerja Pertamina juga telah mendorong edukasi terhadap anak-anak sekolah di Sigi sebagai upaya mengefektifkan kegiatan pendidikan melalui program sekolah alam dengan konsep belajar denga rasa bahagia.
Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PT Pertamina (Persero) Koeshartanto mengatakan, sejak tanggap darurat bencana, Pertamina telah hadir guna memulihkan energi di daerah terdampak gempa, tsunami dan likuefaksi.
Selain pemenuhan pasokan energi, Pertamina juga telah menyalurkan bantuan logistik di tiga wilayah terdampak parah, Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala.
"Program ini bersinergi dengan Pertamina, karena program ini bagian dari kelanjutan yang kita lakukan dan kita kawal saat masa tanggap darurat sebelumnnya," ucapnya.
Selain itu, Pertamina akan mengupayakan pengembangan makanan olahan krispi pisang berbasis industri rumahan yang sudah dijalankan warga Desa Sambo diinterfensi melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) mereka, guna pendapatan masyarakat lebih meningkat.***
Presiden FSPPB Pertamina Arie Gumilar, di Sigi, Sabtu mengatakan, program yang sudah berjalan selama masa pemulihan bencana Sulteng itu difokuskan di Desa Sambo, Kabupaten Sigi dengan berbagai kegiatan prioritas warga setempat.
"Sejak enam bulan masa pemulihan bencana, kami sebagai karyawan PT Pertamina telah mengeluarkan anggaran sebesar Rp850 juta membantu perbaikan sarana dan prasarana di wilayah Sigi khususnya Desa Sambo," kata Arie.
Anggaran itu kata dia, murni dari sumbangan para karyawan dan mendapat apresiasi dari direksi Pertamina.
Program pemulihan pascabencana yang digagas FSPPB Pertamina memprioritaskan empat kegiatan yakni, revitalisasi sarana air bersih, pembangunan infrastruktur, pendidikan serta membangkitkan kembali ekonomi masyarakat.
Sigi merupakan salah satu daerah terdampak parah akibat guncangan gempa bumi berkekuatan 7,4 pada Skala Richter 28 September 2018 lalu.
Arie menjelaskan, sarana air bersih yang dibangun serikat pekerja Pertamina melibatkan warga setempat dengan sistem kerja gotong royong dan sudah difungsikan untuk memenuhi kebutuhan pasokan air bersih di desa tersebut.
"Masyarakat telah menikmati hasilnya, proses pipanisasi sudah dilakukan dan telah mengairi tiga dari empat dusun di wilayah tersebut," ujarnya.
Dia menyebut, Desa Sambo sudah menjadi desa binaan serikat pekerja Pertamina. Sejak enam bulan masa pemulihan bencana Sulteng, pihaknya telah membangun sejumlah sarana yang menjadi kebutuhan mendesak warga setempat.
"Air bersih menjadi kebutuhan utama warga," tambahnya.
Selain penyediaan sarana air bersih, pihaknya memberdayakan warga setempat melalui industri rumahan usaha kecil menengah (UKM) berbasis ekonomi mikro, dengan memanfaatkan potensi suberdaya alam yang ada.
Menurut Arie, Sigi memiliki banyak komoditas perkebunan salah satunya pisang yang sangat berpotensi dan memiliki nilai ekonomis.
Dia memaparkan, warga setempat telah mengembangkan komoditas itu menjadi makanan olahan berupa krispi pisang yang sangat bermanfaat guna mendorong peningkatan ekonomi warga.
"Kami hadirkan solusi untuk masyarakat di tengah situasi yang tidak kondusif seperti ini. Kami sudah menyediakan alat, tinggal masyarakat yang memanfaatkannya untuk kepetingan ekonomi," ucapnya..
Selain itu serikat pekerja Pertamina juga telah mendorong edukasi terhadap anak-anak sekolah di Sigi sebagai upaya mengefektifkan kegiatan pendidikan melalui program sekolah alam dengan konsep belajar denga rasa bahagia.
Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PT Pertamina (Persero) Koeshartanto mengatakan, sejak tanggap darurat bencana, Pertamina telah hadir guna memulihkan energi di daerah terdampak gempa, tsunami dan likuefaksi.
Selain pemenuhan pasokan energi, Pertamina juga telah menyalurkan bantuan logistik di tiga wilayah terdampak parah, Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala.
"Program ini bersinergi dengan Pertamina, karena program ini bagian dari kelanjutan yang kita lakukan dan kita kawal saat masa tanggap darurat sebelumnnya," ucapnya.
Selain itu, Pertamina akan mengupayakan pengembangan makanan olahan krispi pisang berbasis industri rumahan yang sudah dijalankan warga Desa Sambo diinterfensi melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) mereka, guna pendapatan masyarakat lebih meningkat.***