Palu (ANTARA) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah, Bartholomeus Tandigala mengatakan curah hujan di daerah ini masih tinggi sehingga perlu diwaspadai masyarakat, sebab memungkinkan terjadinya bencana alam banjir dan tanah longsor.

"Sejumlah daerah di Sulteng beberapa hari ini masih diguyur hujan lebat dan perlu mendapat perhatian masyarakat," katanya di Palu, Selasa.

Ia mengatakan hampir semua wilayah di Sulteng diguyur hujan dan terdapat beberapa titik banjir dan tanah longsor.

Banjir terbesar terjadi di Kabupaten Morowali dan Morowali Utara yang mengakibatkan prasarana jalan dan jembatan putus diterjang banjir.

Banjir juga merendam dan menghanyutkan beberapa rumah warga dan menelan korban jiwa.

Mengingat cuaca ektrem masih membayangi sejumlah wilayah di Sulteng, termasuk di Kota Palu dan sekitarnya, maka perlu diwaspadai. Apalagi di Kota Palu terdapat beberapa sungai yang menyatu atau bermuara di Sungai Palu sehingga rawan banjir, termasuk banjir kiriman.

Sungai Palu, kata dia rawan banjir kiriman ketika hujan lebat mengguyur bagian hulu.

Selama ini beberapa kali Palu dilanda banjir kiriman dan rumah-rumah warga di tempat rendah dan dekat sungai sering terendam.

Karena itu, Bartholomeus mengingatkan masyarakat untuk tidak lengah, terutama yang permukimannya berada di bantaran sungai karena sewaktu-waktu banjir bisa mengancam keselataman warga.

Dia juga meminta jajaran BPBD di seluruh kabupaten/kota di Sulteng untuk menyiapkan logistik bencana alam agar tetap tersedia di gudang, terutama bahan makanan dan kebutuhan rumah tangga lainnya.

Stok logistik harus tetap tersedia, sebab Sulteng termasuk daerah rawan bencana alam banjir, longsor dan gempa bumi.

Pewarta : Anas Masa
Editor : Adha Nadjemudin
Copyright © ANTARA 2024