Palu (ANTARA) - Sejumlah fasilitas hunian sementara (huntara) korban gempa. likuefaksi dan tsunami yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Kota Palu, Donggala dan Sigi dicuri oknum yang tidak bertanggungjawab.

"Yang dicuri seperti kran air, lampu dan pintu. Yang dicuri fasilitas huntara yang ada di Palu, Sigi dan Donggala. Belum lama ini ada sekitar 20 pintu di huntara di Kabupaten Sigi, kalau tidak salah di Desa Binangga yang hilang dicuri," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Penanganan Darurat Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Sulteng pada Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Tengah III Kementerian PUPR, Zulfikar di Palu, Senin.

Ia sangat menyesalkan kejadian tersebut. Di saat para pengungsi korban bencana membutuhkan hunian untuk sementara waktu, ada oknum-oknum yang tega mencuri fasilitas-fasilitas di sana.

"Penyebabnya karena huntara-huntara yang fasilitasnya dicuri itu masih kosong. Belum dihuni. Padahal huntaranya sudah selesai dibangun. Kalau sudah diisi oleh pengungsi pasti tidak akan kecurian," ujarnya.

Baca juga : ,
 
Zulfikar mengimbau Pemerintah Kota Palu, Pemerintah Kabupaten Sigi dan Donggala mengarahkan para pengungsi yang masih bertahan di tenda-tenda pengungsian agar segera mengisi huntara-huntara yang masih kosong.

Bukan hanya kecurian fasilitas saja, jika huntara-huntara tersebut tidak dihuni, tambahnya, fasilitas-fasilitas di sana akan rusak karena tidak dirawat.

"Kita sudah sampaikan kepada Pemkot Palu, Pemkab Sigi dan Donggala setiap pertemuan karena itu ranahnya mereka. Kami hanya sebatas membangun. Faslitas-fasilitas yang hilang itu sudah kami laporkan kepada Babinkamtibmas di sana," jelasnya.

Pewarta : Muhammad Arshandi
Editor : Adha Nadjemudin
Copyright © ANTARA 2024