Mensos beri hunian baru bagi lansia memprihatinkan di Parigi Moutong

id Kementerian Sosial ,Mensos risma,Bantuan atensi

Mensos beri hunian baru bagi lansia memprihatinkan di Parigi Moutong

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini pada Selasa (5/3) memberikan bantuan rumah baru dan Atensi bagi lansia memprihatinkan Ni Nyoman Sukarniasih (67) yang hidup bersama anak disabilitas intelektual di Desa Sausu Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. (ANTARA/HO-Biro Humas Kemensos)

Jakarta (ANTARA) -
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memberikan bantuan hunian baru dan Atensi bagi lansia yang memprihatinkan, Ni Nyoman Sukarniasih (67) yang hidup bersama anak disabilitas intelektual di Desa Sausu, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
 
Ni Nyoman dan keluarganya hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan di rumah yang nyaris roboh dan kumuh. Merespons cepat kondisi tersebut, Menteri Sosial segera menurunkan tim untuk melakukan asesmen dan mengunjungi kediamannya pada Selasa (5/3).
 
"Saya mendengar kabar ini dari scanning berita, kemudian saya meminta kepada tim untuk dilakukan asesmen dan dibantu. Kita prioritaskan karena ibu ini disabilitas," ujar Mensos Risma dalam rilis yang disiarkan oleh Kementerian Sosial di Jakarta, Rabu.


 
Berbagai bantuan dan intervensi dilakukan Kementerian Sosial, mulai dari penyediaan kebutuhan sehari-hari hingga pendampingan pemeriksaan kesehatan ke rumah sakit. Kementerian Sosial juga membantu dalam proses pembangunan rumah baru untuk keluarga Ni Nyoman Sukarniasih.
 
Rumah baru untuk keluarga Ni Nyoman didirikan tepat di depan hunian lama dan dibangun secara gotong royong sejak 21 Februari lalu.
 
Sebanyak 70 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana), 16 orang dari unsur pemerintah desa dan sejumlah anggota Parasida Hindu Dharma Indonesia (PDHI) terlibat dalam pembangunan rumah tersebut. Sesuai arahan Menteri Sosial, ditargetkan pembangunan rumah selesai sebelum Ramadhan.
 
Kementerian Sosial juga memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) berupa kebutuhan tambahan nutrisi, perlengkapan sekolah, alat kebersihan diri, sandang, peralatan rumah tangga, selimut, dan kasur.
 
Sementara itu, untuk menunjang perekonomian keluarga, Kementerian Sosial memberikan bantuan kewirausahaan berupa kandang dan empat ekor kambing, bibit durian dan alpukat. Kementerian Sosial juga berkoordinasi dengan bidan desa untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap Ni Nyoman dan keluarga secara berkala serta mengusulkan Ni Nyoman untuk masuk kembali dalam DTKS.


 
Mensos Risma menegaskan kasus seperti Ni Nyoman bukanlah hal yang dapat diabaikan. Oleh karena itu, ia mengimbau pendamping untuk aktif menjangkau penerima manfaat yang belum tersentuh bantuan.
 
"Kami punya situs di Kemensos untuk buat laporan. Lewat command center atau lewat media sosial. Teman-teman media juga bisa berperan," ujarnya.
 
Sebelumnya, Kementerian Sosial bergotong royong bersama masyarakat di Desa Sausu Trans untuk membersihkan rumah lama Ni Nyoman, menambal atap yang bocor, kemudian membangun tenda serbaguna untuk tempat tinggal sementara selama pembangunan rumah.
 
Menurut kronologi kasus yang dilaporkan, Ni Nyoman Sukarniasih (67) kehilangan suami ketika cucunya masih kecil. Dari lima anaknya, hanya tiga yang masih tinggal bersamanya, di antaranya ada yang bekerja sebagai petani dan buruh bangunan. Yang memprihatinkan, Ni Wayan Sriani (32), anak kelima Ni Nyoman, merupakan disabilitas intelektual.


 
Meskipun demikian, semangat hidup keluarga ini masih terjaga, meski mereka harus tidur di tempat yang tidak layak, memasak dengan peralatan yang sederhana, dan mandi di sungai, karena MCK yang mereka miliki roboh.
 
I Made Darma (17), cucu Ni Nyoman mengucap syukur atas bantuan yang diberikan Kementerian Sosial. Ia juga senang karena tak perlu lagi terbebani dengan biaya sekolah.
 
"Sangat bersyukur. Pihak sekolah juga mengatakan biaya sekolah dikover sampe lulus," ucapnya.