Jakarta (ANTARA) - PT Bhanda Ghara Reksa atau BGR Logistics menargetkan total pendapatan Rp1,7 triliun serta mempeluas cakupan bisnis jasa logistiknya ke sektor limbah dan fast moving consumer goods (FMCG).

"Target pendapatan kita tahun 2020 Rp1,7 triliun, sedangkan untuk capital expenditure atau capex hampir Rp270 miliar," ujar Direktur Utama BGR Kuncoro Wibowo di Jakarta, Rabu.

Menurut dia pendapatan terbesar BGR berasal dari kontribusi jasa logistik pupuk, sektor yang masih menjadi primadona bagi perusahaan logistik pelat merah tersebut.

"Sekarang kita lagi mencoba limbah dan FMCG, seperti Unilever, Metrodata dan sebagainya. Jadi memang ini cukup bagus," katanya.

Namun, Direktur Utama BGR tersebut mengungkapkan bahwa target pendapatan sebesar Rp1,6 triliun pada 2019 belum tercapai sampai sekarang.

"Pada tahun ini merupakan tahun sangat berat, di mana kita banyak kena libur panjang, pemilu sehingga kita sama-sama menunggu dan melihat perkembangan situasi, itu cukup berat," ujar Kuncoro.

Kendati demikian dia optmistis bahwa BGR dapat mencapai target pendapatan Rp1,7 triliun pada 2020.

"Kalau target Rp1,7 triliun  tahun 2020 optimistis tercapai karena hampir beberapa kontrak sudah kami selesaikan di tahun ini," katanya.

BGR juga saat ini, lanjutnya, bergerak di non-BUMN serta swasta, di mana BUMN jasa logistik tersebut banyak menggandeng pihak swasta.

BGR Logistics merupakan BUMN yang bergerak dalam jasa logistik dan berdiri pada tahun 1977.

Baca juga: BGR dan Balai Pustaka kerjasama layanan logistik
Baca juga: BGR perkuat layanan pengangkutan limbah B3
Baca juga: BGR angkut 79.800-kg limbah B3 ke Aceh


Pewarta : Aji Cakti
Uploader : Sukardi
Copyright © ANTARA 2024