Banjir bandang terjang Lore Barat

id Banjir bandang Poso

Banjir bandang terjang Lore Barat

Warga Desa Lengkeka, Kecamatan Lore Barat, Kabupaten Poso, mengungsi ke tempat aman setelah banjir bandang menghajar desa itu, Selasa sore (3/3). (Antara/HO/Netizen)

Sekarang sebagian masyarakat telah dievakuasi ke ujung kampung Desa Lengkeka
Poso (ANTARA) - Banjir bandang menerjang Desa Lengkeka, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Selasa sore mengakibatkan sejumlah rumah penduduk terseret bannjir.

Jhon Wanihi, salah seorang staf Dinas Kehutanan Poso di Kecamatan Lore Barat, saat ini rumah terseret sudah mencapai 10 unit.    

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Poso Noldi Tobondo mengatakan tim sebanyak lima personel telah di terjunkan sejak pukul 18.00 Wita menuju Desa Lengkeka.

"Kalau informasi dari camat Lore Barat, sejak pukul 16.00 Wita sudah lima rumah yang terseret banjir, tapi ini sejak pukul 16.00 ya," ujar Noldi.

Mengatakan banjir bandang itu berasal sungai kecil di tepi hutan wilayah Taman Nasional Lore Lindu (TNLL).  

Banjir bandang diakibatkan curah hujan saat itu cukup tinggi mengakibatkan sungai kecil tersebut meluap dan menghantam perkampungan setempat.

Camat Lore Barat Ruli yang dihubungi melalui telepon mengatakan banjir itu terjadi sekitar pukul 15.00 Wita.

Ruli mengatakan air bersumber dari salah satu gunung di Taman Nasional Lore Lindu, berdekatan dengan perkampungan tersebut. 

Dia menjelaskan banjir bukan berasal dari sungai kecil namun langsung dari hutan TNLL yang meluncur langsung ke kampung.

"Sekarang sebagian masyarakat telah dievakuasi ke ujung kampung Desa Lengkeka," ujar Ruli.

Kata dia, sebagian besar Desa Lengkeka dipenuhi lumpur dan kayu serta batuan yang menumpuk di jalan raya dan menghajar rumah warga.

Ruli menceritakan, pada pukul 14.00 Wita, masyarakat telah mendengar suara gemuruh dari gunung itu dan beberapa jam kemudian disertai hujan deras dan secara tiba-tiba banjir bandang telah masuk ke kampung.

"Saya pastikan bahwa banjir ini bukan adanya penebangan liar di hutan TNLL itu, sebab masyarakat sudah paham, dan juga dibuktikan dengan video tron hutan itu masih utuh 90 persen," aku Ruli.